SERANG – Karantina Pertanian Cilegon bersama Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan pembahasan bersama untuk memantapkan langkah dalam menentukan komoditas unggulan lokal untuk pasar ekspor.
Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengusulkan tiga komoditas yaitu vanili, jahe dan sarang bulung walet.
“Di Provinsi Banten, kami melihat potensi yang sangat luar biasa pada komoditas pertanian unggulan ekspor pada sub sektor perkebunan seperti vanili dan kelapa, sub sektor hortikultura jahe merah, manggis, jengkol, petai dan sub sektor peternakan sarang burung walet. Dimana komoditas tersebut sangat laku di pasaran dunia, memilik ekonomis tinggi dan Banten merupakan daerah yang cocok untuk mengembangkan komoditas itu,” tegas Arum melalui siaran tertulis, Rabu (3/3/2021).
Selanjutnya Arum memaparkan data yang ia dapatkan dari tahun 2015 hingga 2017, tren vanili Indonesia meningkat sebanyak 32, 55 persen. Sehingga tahun 2019, Indonesia telah dinobatkan menjadi negara terbesar ke tiga dunia sebagai negara pengekspor vanili setelah Madagaskar dan Prancis.
Hingga tahun 2020, ekspor vanili Indonesia mencapai 487 ribu ton yang menjajaki pasar dunia seperti Australia, Belgia, Brasil, Kanada, Cina, Denmak, Prancis, German, Hongkong, Israel, Italy dan lain sebagainya.
Peluang pasar dunia untuk komoditas sarang burung walet juga sangat terbuka. Pada tahun 2020 periode Januari hingga November, Indonesia mampu mengekspor sebesar 1000 ton. “Negara tujuan ekspor tertinggi saat ini adalah Hongkong sebesar 677 ton dan 218 ribu ton ke Cina,” tambah Arum.
Arum berharap dari beberapa paparan tersebut dapat memberikan gambaran dan menjadi pertimbangan bagi Dinas Pertanian Provinsi Banten untuk menentukan komoditas unggulan yang akan menjadi perhatian bersama.
(Red)