CILEGON – Rencana aksi unjuk rasa sekelompok warga dari Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon ke proyek Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) pada Senin (29/8/2022) ini kandas. Namun demikian adanya insiden aksi itu belakangan disesalkan oleh Komite Lotte Project, wadah koordinasi warga yang berasal dari tiga kelurahan, yakni Kelurahan Rawaarum, Gerem dan Warnasari terhadap proyek milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI).
“Pada H-1 sebelum aksi itu, para korlap dan penanggungjawab aksi itu sudah membatalkan dukungannya. Jadi aksi itu ilegal. Maka tadi kami upayakan aksi itu jangan sampai terjadi. Karena di dalam gerakan itu ada oknum pengkhianat yang selama ini ada di dalam Komite. Apalagi selama ini mereka sudah mendapatkan porsi yang lebih banyak dari Rawaarum dan Warnasari. Jadi salah besar kalau ada informasi jika Komite dianggap tidak mengakomodir mereka,” ungkap Koordinator Komite Lotte Project Wilayah Kelurahan Rawaarum, Taufiqqurochman Waisul dalam keterangan persnya.
Senada dikatakan Mulyana, Koodinator Komite Lotte Project Wilayah Warnasari. Menurutnya aksi itu sangat tidak beralasan mengingat keberadaan Komite selama bahkan telah memberikan porsi usaha yang lebih besar kepada Wilayah Gerem dibandingkan dua wilayah lainnya.
“Kalau bicara porsi, jujur Warnasari ngiri karena mendapatkan porsinya paling sedikit. Tapi kan hari esok masih panjang, semua berproses, berjalan dan kita tempuh mudah-mudahan guyub tiga kelurahan ini menjadi satu kekuatan yang luar biasa,” katanya.
Di tempat yang sama Koordinator Komite Lotte Project Wilayah Gerem, Hayatullah menuding adanya pergerakan aksi yang menamakan Komite Mandiri itu sangat kurang elok karena rentan menimbulkan gesekan dengan wadah kepengurusan yang sudah ada, yakni Komite Lotte Project.
“Saya sedih dengan adanya pergerakan ini. Latar belakangnya adalah karena ketidakterbukaan pengurus Komite Gerem selama ini, sehingga menimbulkan salah persepsi yang dipicu oknum pengurus yang ingin cuci tangan karena ketidakmampuannya mengurus lingkungannya dan membuat gerakan baru, Komite Mandiri. Komite ini sarat dengan kepentingan pribadi. Nah untungnya kami berhasil mengingatkan ke beberapa tokoh sehingga akhirnya membatalkan dukungannya,” katanya.
Sementara Humas Komite Lotte Project, Ahmad Yusdi berharap agar ke depan tidak ada lagi persoalan yang sama demi keberlangsungan investasi di Kota Cilegon tetap berjalan kondusif.
“Kita ingin investasi itu tetap kondusif, karena keberadaan Komite Lotte Project ini sendiri kan digagas dan atas kesepakatan masyarakat tiga kelurahan agar mampu berpartisipasi dalam pembangunan di Cilegon,” jelasnya.
(dev/red)