Beranda Peristiwa KMSB Pertanyakan Alasan Pengadaan Sepeda Listrik oleh Pemkab Pandeglang

KMSB Pertanyakan Alasan Pengadaan Sepeda Listrik oleh Pemkab Pandeglang

Warga Pandeglang swafoto di jalan rusak. (IST)

PANDEGLANG – Koordinator Presidium Koalisi Masyarakat Sipil Banten (KMSB), Uday Suhada mempertanyakan alasan logis dari Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan 6 fraksi di DPRD Pandeglang terkait rencana pengadaan sepeda listrik ditengah kondisi infrastruktur jalan yang masih hancur.

Ia mengaku heran dengan jalan pikiran bupati dan fraksi yang mendukung rencana itu. Pasalnya, saat kondisi keuangan Pemkab Pandeglang yang masih bergantung pada bantuan keuangan mereka malah berencana membeli sepeda dengan anggaran Rp38 miliar.

Padahal, jika anggaran tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur jalan maka manfaatnya akan lebih terasa oleh masyarakat. Bahkan jika anggaran tersebut tetap diperuntukkan bagi RT/RW akan lebih tepat dianggarkan untuk insentif mereka.

“Ini logika apa yang dipakai oleh Bupati Pandeglang dan enam fraksi di DPRD Kabupaten Pandeglang yang menyetujui pembelian sepeda listrik untuk RT dan RW di tengah kondisi jalan yang seperti ini,” tanya Uday, Kamis (1/9/2022).

Dia menerangkan, saat ini ratusan kilometer jalan di Kabupaten Pandeglang kondisinya rusak parah. Namun yang mengherankan, muncul rencana Bupati Pandeglang yang didukung enam fraksi di DPRD terkait pengadaan sepeda listrik.

“Kondisi infrastruktur jalan di beberapa wilayah di Kabupaten Pandeglang ini sangat sulit dijangkau oleh kendaraan roda dua, apalagi oleh sepeda listrik. Di beberapa wilayah, jangankan dilalui oleh sepeda listrik, sepeda motor pun banyak yang kesulitan,” tegasnya.

Selain Uday, hal senada juga diungkapkan oleh Juara 1 lomba selfie di jalan rusak, Angga Permana asal Kecamatan Cikeusik. Kata dia, di Kecamatan Cikeusik ada 14 desa dan kebanyak di desa-desa itu jalannya masih rusak parah.

“Saya kirim 1 foto itu jalan Leuwi Balang sampai saya sampai tiduran di jalan itu. Kalau di Kecamatan Cikeusik itu ada 14 desa dan dari 14 desa itu jalan yang paling rusak itu jalan Leuwi Balang bahkan dulu digadang-gadang jalan kabupaten tapi sekarang statusnya jalan desa, dulu kabupaten tapi sekarang jalan desa,” tegas Angga dengan nada heran.

Saat ditanya program Bupati Pandeglang terkait pengadaan sepeda listrik, Angga mengaku sangat menolak dengan rencana itu karena masih banyak kebutuhan masyarakat yang lebih harus diutamakan bukan sepeda listrik.

“Dari program itu saya pribadi kurang setuju apalagi di desa-desa yang susah untuk dijangkau pakai sepeda listrik. Harapannya program itu lebih ke prioritas, jadi prioritas yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Pandeglang salah satunya ambulans karena susah untuk membawa masyarakat. Bisa juga insentif karena lebih tepat jika dibandingkan dari sepeda listrik karena dulu aja program sepeda kurang efektif. Kebijakannya kurang bijak ya,” tutupnya.

(Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News