Namanya sakit itu enggak enak banget ya. Selain tidak nyaman untuk tubuh, juga dapat menganggu produktivitas kita, baik secara sosial maupun ekonomi.
Nah, salah satu cara mencegah agar penyakit tidak mendatangi kita, terutama yang sifatnya infeksius alias menular, adalah dengan cuci tangan. Yup, sederhana sekali bukan, mencuci tangan! Kegiatan ini meskipun terdengar sepele dan sederhana, ternyata memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap pencegahan penyakit infeksi
Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa mencuci tangan dapat mencegah 30% kejadian penyakit infeksi yang berkaitan dengan diare, dan 20% penyakit infeksi pada saluran pernapasan seperti flu. Untuk anak-anak, data CDC menunjukkan bahwa mencuci tangan menghindari 1 dari 3 anak terkena diare, dan 1 dari 5 anak terkena infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia.
Mencuci tangan dapat mencegah penyebaran bakteri-bakteri penyebab diare, seperti Salmonella, Eschericia coli, virus seperti norovirus, dan juga penyakit infeksi pada saluran pernapasan. Hal ini karena tangan yang tercemar mikroba dapat menjadi media perantara bagi mereka tersebar ke tempat lain yang disentuh.
Misalnya, seseorang dengan tangan terkontaminasi mikroba menyentuh suatu objek seperti gagang pintu. Kemudian, orang lain menyentuh gagang pintu tersebut. Maka mikroba pun ikut berpindah ke tangan orang itu!
Sebagai orang yang bekerja di kawasan rumah sakit, mencuci tangan sudah menjadi suatu kebiasaan yang sangat mengakar dalam kehidupan saya. Bahkan di lingkungan rumah sakit, kemampuan karyawan dalam mencuci tangan dengan baik dan benar menjadi salah satu standar pelayanan yang harus dipenuhi agar rumah sakit dapat memiliki izin beroperasi, lho!
Sebenarnya, saat ini sudah banyak orang yang sadar bahwa kegiatan mencuci tangan dapat mencegah terjadinya infeksi.
Namun, belum semua melakukannya dengan benar! Ini dia 5 kesalahan yang paling sering dilakukan saat mencuci tangan. Berikut seperti dinukil dari guesehat.com.
1. Hanya membersihkan bagian telapak tangan
Jika sedang berada di tempat umum dan melihat orang lain mencuci tangan, saya sering sekali mendapati bahwa kebanyakan orang hanya mencuci bagian telapak tangan saja. Memang sih luas permukaan telapak tangan paling besar, tetapi kita tidak boleh melupakan area-area lainnya yang juga berpotensi menyebarkan infeksi! Contohnya sela-sela jari, ujung-ujung jemari, dan punggung tangan. Agar seluruh bagian tangan tercuci dengan baik, yuk kita lihat lagi langkah mencuci tangan yang tepat!
2.Tidak mengeringkan tangan setelah mencuci tangan
Merasa tanganmu sudah bersih dan bebas dari mikroba setelah mencuci tangan? Eits, jangan senang dulu! Pastikan Kamu mengeringkan tanganmu dengan benar setelah mencucinya menggunakan air dan sabun. Jika tangan tidak dikeringkan dengan baik, kuman justru akan bertumbuh dengan baik. Karena pada dasarnya, kuman menyenangi suasana yang lembap untuk berkembang.
Cara mengeringkan tangan yang paling dianjurkan adalah menggunakan lap atau tisu. Sebuah studi yang dilakukan pada 2012 mengungkapkan, mengeringkan tangan menggunakan tisu memberikan hasil yang sempurna dan dapat menekan kemungkinan penyebaran kuman, jika dibandingkan dengan menggunakan blower. Namun jika Kamu berada di tempat yang hanya menyediakan blower, pastikan Kamu menggunakannya sampai tangan benar-benar kering, ya!
3. Melupakan air dan sabun
Dewasa ini, sudah banyak sekali produk hand sanitizer yang beredar di pasaran. Hand sanitizer ini umumnya berbentuk gel atau spray, yang mengandung alkohol. Ini dapat digunakan sebagai alternatif mencuci tangan jika tidak tersedia air dan sabun. Kandungan alkohol yang disarankan dalam hand sanitizer adalah minimal 60%.
Namun harap diingat ya Gengs, mencuci tangan menggunakan air dan sabun adalah cara yang paling dianjurkan! Hal ini karena hand sanitizer tidak bekerja sebaik air dan sabun dalam mengeliminasi mikroba, misalnya bakteri Clostridium difficile, virus golongan norovirus, dan parasit golongan Cryptosporidium.
Selain itu, hand sanitizer juga cenderung bersifat mengurangi laju pertumbuhan bakteri dan tidak mengeliminasinya secara sempurna. Jadi, jangan karena alasan praktis Kamu hanya menggunakan hand sanitizer dan melupakan penggunaan air dan sabun.
4. Menunda cuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas yang berisiko
Mencuci tangan memang terlihat sederhana tetapi terkadang kita merasa malas untuk melakukannya. Ternyata, menunda mencuci tangan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyebaran infeksi, lho! Pastikan Kamu segera mencuci tangan sebelum, saat, dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah keluar dari toilet, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh sampah.
Kamu juga harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan kepada orang yang sedang sakit, setelah mengganti popok bayi, serta setelah bersentuhan atau memberi makan dan membersihkan kotoran hewan.
5. Mencuci tangan terlalu cepat
Selain memperhatikan langkah-langkah mencuci tangan yang tepat, Kamu juga sebaiknya memperhatikan durasi dari mencuci tangan itu sendiri! Pasalnya, lamanya durasi mencuci tangan akan menentukan efektivitas eliminasi mikroba.
Sebuah studi yang dilakukan di Michigan State University menyatakan bahwa 95% orang tidak mencuci tangan sesuai durasi yang dianjurkan. Durasi yang dianjurkan untuk menggosokkan sabun selama mencuci tangan adalah 20 detik, yang oleh CDC diibaratkan dengan ‘dua kali menyanyi lagu Happy Birthday dari awal hingga akhir’!
Gengs, itu dia 5 kesalahan yang sering dilakukan saat mencuci tangan oleh sebagian besar orang. Ternyata, dalam mencuci tangan harus memperhatikan langkah-langkah yang tepat, durasi mencuci tangan, cara pengeringan, dan momen di mana cuci tangan wajib dilakukan, ya.
Tidak lupa juga bahwa cuci tangan paling dianjurkan menggunakan air dan sabun ketimbang hand sanitizer saja. Semua itu demi efektivitas eliminasi kuman dan tentunya agar kita dapat terhindar dari penyebaran penyakit infeksi. Salam sehat! (Red)