LEBAK – Banjir bandang di Kabupaten Lebak banyak merusak fasilitas publik dan pemukiman warga. Bahkan kerugian infrastruktur akibat longsor dan banjir bandang di Lebak diperkirakan sampai Rp85 miliar. Khususnya akibat kerusakan infrastruktur jembatan dan jalan milik Provinsi Banten.
Kepala Dinas PUPR Banten Tranggono mengatakan bahwa setelah 14 hari tanggap darurat, prioritas pembangunan akan dilakukan untuk 2 jembatan milik Pemprov Banten yaitu jembatan Cinyiru dan jembatan Ciberang.
Pembangunan dua jembatan ini katanya juga akan mendapatkan banuan dari kementerian PUPR untuk bantuan alatnya.
“Nah ini harus bisa segera minta transfer alatnya,” tambahnya seperti dikutip dari detik.com, Sabtu (11/1/2020).
Sedangkan khusus jembatan kabupaten, sementara ada yang dibangun oleh TNI. Jembatan sementara ini untuk membuka akses seperti di Cipanas, Warung Banten yang masuk pada titik rawan.
Selain itu, bantuan perusahaan ataupun lembaga masyarakat akan diarahkan ke kabupaten agar bisa membangun jembatan milik kabupaten yang rusak yang totalnya ada 28 jembatan.
Banjir dan longsor di Lebak pada Rabu (1/1) merusak 30 jembatan hancur. 2 Di antaranya adalah jembatan permanen milik provinsi. Selain itu, akses jalan provinsi juga rusak ke ruas jalan Kecamatan Cipanas dan Lebak Gedong.
Selain itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ada 1.310 rumah rusak berat. Kemudian 9 unit sekolah rusak mulai dari tingkat PAUD dan SMP.
(Red)