SERANG – Sebuah rumah di Kompleks Perumahan Griya Cilegon, Blok C3 nomor 13 RT 003 RW 003, Desa Harjatani, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang sontak didatangi warga sekitar, Senin (29/10/2018).
Warga yang baru usai melaksanakan salat Ashar berjamaah yang berjarak dekat dengan rumah dua lantai yang didominasi warna coklat muda itu berduyun-duyun ingin menanyakan perkembangan Sah Sahabudin (42), sang pemilik rumah yang diketahui merupakan salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Satibi (57) paman korban yang datang bersama rombongan warga mengaku belum mendapatkan perkembangan kabar apa pun terkait dengan musibah yang dialami pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut. “Saya belum nerima perkembangan kabar ini. Tapi yang pasti, beliau itu orangnya bermasyarakat, biasa,” ujarnya.
Dikatakan, karena kesibukan korban belakangan waktu ini, mengakibatkan ia jarang berkomunikasi langsung dengan korban. “Biasanya saya itu tiap malam minggu datang ke sini, tapi karena dia sedang istirahat, khawatir mengganggu dia yang habis dari perjalanan jauh, jadi ngga sempat ketemu terakhir,” katanya.
Sementara Nur Mu’minah (48), bibi korban berharap penuh adanya keajaiban yang mampu memberikan keselamatan terhadap suami dari Rismayanti ini. Istri korban yang dikabarkan juga berprofesi sebagai pegawai di Kantor Kesehatan Pelabuhan Merak ini pada saat itu sudah bertolak ke bandara bersama kerabat dan ketiga anaknya yakni Angga Purnama (17) Bintang Riratama (10) Anisa Rehana (6) untuk mengetahui perkembangan kabar musibah tersebut.
“Kami sekeluarga semua berdoa yang terbaik untuk beliau, semua berdoa, doa keselamatan dan kita semua di sini menunggu mukjizat dari Allah,” ucapnya lirih. (dev/red)