CILEGON – Jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Cilegon menggelar konferensi pers terkait perolehan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Kamis (9/5/2019).
Kepada awak media Wakil Ketua DPD II Golkar Kota Cilegon, Arief Riva’i Madawi mengaku bersyukur karena partai beringin bisa mempertahankan sebanyak 10 kursi di DPRD Kota Cilegon pada Pileg 2019. Jumlah ini sama seperti Pileg 2014 lalu.
“Alhamdulillah kami dari pengurus Partai Golkar Cilegon ingin menyampaikan bahwa pelaksana Pemilu 2019 baik Pileg maupun Pilpres, kita lalui dengan damai, aman dan kondusif. Kita berharap kondisi di Cilegon ini dengan adanya pemilu kemarin betul-betul dilaksanakan oleh masyarakat dengan suka cita dan kondusif,” ujarnya mengawali pernyataan kepada awak media di salah satu rumah makan di Cilegon.
“Sementara terkait perolehan suara Pileg dan perolehan kursi di Legislatif Kota Cilegon, alhamdulillah ini ada tambahan satu kursi, kita bisa mempertahankan kursi seperti tahun 2014 lalu, yakni 10 kursi, dengan raihan suara 23,7 persen atau sekitar 58 ribu lebih suara. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemilih partai Golkar atas kepercayaan masyarakat khususnya di zona satu, zona dua. Suara Golkar tetap nomor satu di Kota Cilegon,” ucapnya.
Dia menyatakan bahwa walaupun Golkar Cilegon pada Pileg 2019 ini tidak mendapatkan perwakilan di Provinsi Banten dan DPR RI, namun pihaknya tetap bersyukur. Sebab Partai beringin masih mendominasi perolehan suara di Kota Baja.
Kata dia, Pileg 2019 akan menjadi evaluasi partai untuk penyelenggaraan Pemilu mendatang.
“Mungkin kedepan ada evaluasi dalam sisi penyelenggaraan dan sistem perhitungan, jangan sampai perolehan suara begitu besar tapi kita tidak dapat perwakilan di DPRD Provinsi Banten dan DPR RI, ini mungkin kita coba nanti evaluasi secara menyeluruh terkait penyelenggaraan pemilu 2019 ini,” terangnya.
Dia berharap kedepan Pemilu 2019 serentak akan dilakukan evaluasi. Pihaknya juga berharap penyelenggaraan Pilpres dan Pileg dipisah.
“Sebab Pemilu 2019 ini titik center masyarakat itu pada Pilpresnya bukan Pilegnya, sehingga kami dari Golkar Cilegon mengusulkan agar pileg dan pilpres kedepan di pisah saja,” imbuhnya. (Man/Red)
