PANDEGLANG – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Achmad Sulaeman mengakui jika target standar 1 persen uji Swab yang ditetapkan oleh WHO lambat terpenuhi. Jika ditotal dengan jumlah penduduk yang ada di Pandeglang, 1 persen target itu sebanyak 12.000 uji swab.
Kata dia, ada 3 faktor yang membuat target ini lambat terpenuhi yang pertama kekurangan personel, skill kurang mumpuni dan kapasitas laboratorium untuk menampung sampel swab yang sudah diambil.
“Jadi SDM kita kurang, satu personel kita kurang, skill-nya juga belum mumpuni, makanya sekalian sambil pemeriksaan swab ini kami juga melatih beberapa analis yang ada di puskemas nanti diharapkan di setiap kecamatan punya tenaga yang bisa melakukan Swab agar jangan terlalu mengandalkan yang dari Dinas Kesehatan saja,” kata Sulaeman saat dihubungi wartawan, Rabu (16/9/2020).
Kata pria yang akrab disapa Sule ini, untuk mendongkrak ketertinggalan harus ada bantuan tenaga medis yang dikirim dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
“Yang kedua untuk mengejar (target) 1200 orang dengan kondisi ini lambat sekali progresnya, kami butuh bantuan dari provinsi seperti yang kemarin supaya untuk mendongkrak karena masih banyak yang perlu di-swab,” ujarnya.
“Ketiganya, meskipun SDM kami sudah terpenuhi apakah laboratorium yang di Labkesda kapasitasnya bisa ditambah atau tidak untuk mengejar ketertinggalan. (Target) secepatnya karena seperti yang di Tanggerang itu sudah terpenuhi jadi kayanya provinsi juga saat ini memfokuskan Pandeglang dan Lebak,” sambungnya.
Sule melanjutkan, untuk mengejar target tersebut kemungkinan besar pihaknya akan meminta bantuan kembali dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten agar menerjunkan personelnya membantu uji swab di Pandeglang. Sebab, saat ini Pemkab Pandeglang baru bisa menyelesaikan 15 persen dari target yang sudah ditetapkan.
“Kemungkinan ada lagi (bantuan personel dari Dinkes Provinsi Banten) karena Pandeglang ini baru 15 persen dari target yang dicanangkan, berarti baru 1.800 orang kurangnya masih banyak. Makanya kami maksimalkan tenaga (medis) yang ada di kecamatan, orang puskemas kami latih pelan-pelan pasti bisa,” ucapnya.
Namun, terkait anggaran Sule memastikan tidak akan terkendala karena sudah dianggarkan dari Provinsi Banten. “Alhamdulilah ga ada hambatan, hanya soal SDM dan kapasitas laboratorium saja agar hasilnya jangan terlalu lama,” tutupnya. (Med/Red)