![Suplai Air Faturohmi](https://i0.wp.com/www.bantennews.co.id/wp-content/uploads/2023/09/Suplai-Air-Faturohmi.jpg?resize=640%2C361&ssl=1)
CILEGON – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Faturohmi menyerahkan bantuan air bersih kepada masyarakat lingkungan Kelotoh RT 02 RW 10, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol yang tengah dilanda kekeringan.
Suplai air bersih pada dua hari berturut-turut sejak Sabtu (9/9/2023) kemarin itu spontan disambut gembira warga yang silih berganti berdatangan dengan membawa ember dan jeriken, mengantre di truk tangki air untuk memperoleh air bersih.
“Alhamdulillah bantuan air besih ini sangat dibutuhkan masyarakat Kelotoh, mudah-mudahan bantuan ini dapat terus berlanjut. Sejauh ini sudah terdistribusi sekitar16 ton atau 16 ribu liter dari target 24 ribu liter air bersih,” ujar Faturohmi, Minggu (10/9/2023).
Persoalan ketersediaan air bersih terutama di kalangan masyarakat yang bermukim di dataran tinggi, menurut Faturohmi bukan hal yang baru dan harus terus mendapatkan perhatian dari seluruh pihak.
“Ini mengingatkan kita semua bahwa salah satu persoalan air bersih yang masih dihadapi beberapa lingkungan di Kecamatan Grogol ini juga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah, sehingga kami juga mengajak OPD terkait agar segera menindaklanjuti persoalan tersebut,” terangnya.
![](https://i0.wp.com/www.bantennews.co.id/wp-content/uploads/2023/09/Faturohmi-Suplai-Air.jpg?resize=640%2C287&ssl=1)
Sementara itu Ketua RT setempat Ali Sobri segera mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Faturohmi. Selain dipandang humanis, sosok politisi partai Gerindra itu dinilainya sangat peka dalam menyikapi kebutuhan dan persoalan yang tengah dihadapi masyarakatnya.
“Kami sangat berterima kasih sekali dengan bantuan air bersih ini. Kami memandang, sebagai seorang Ketua Komisi II DPRD, beliau sangat melek sekali dengan persoalan yang tengah dihadapi masyarakat kami saat ini, yang jangankan untuk mandi, untuk kebutuhan wudu saja kami kesulitan,” ucapnya.
Kendati demikian, Sobri berharap bantuan yang bersifat permanen ke depan dapat diperoleh sekitar 125 jiwa warganya, mengingat bantuan suplai air bersih tersebut hanya bersifat temporer.
“Ini kan hanya bantuan untuk penanggulangan sementara saja, apalagi kondisi jalan yang menanjak ini juga menjadi kendala untuk menyuplai 8 ton air bersih. Maka, kami ke depan berharap ada bantuan berupa pengeboran di titik air yang baru, karena kondisi sumber air di titik pengeboran yang lama sudah kurang. Jangankan di musim kemarau seperti saat ini, di musim yang biasa saja volume airnya sudah sangat sedikit,” harapnya.
(dev/red)