Beranda Pemerintahan Kecewa Pengangguran Tinggi, Mahasiswa Demo Pemprov Banten

Kecewa Pengangguran Tinggi, Mahasiswa Demo Pemprov Banten

Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Soedirman melakukan aksi unjuk rasa terkait kekecewaan tingginya pengangguran di Banten

SERANG – Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Soedirman melakukan aksi unjuk rasa terkait kekecewaan tingginya pengangguran di Banten. Aksi demo dilakukan di kawasan Pusat Pemerintahan Pemerintah Provinsi Banten (KP3B) Kecamatan Curug, Kota Serang pada Selasa (29/10/2024).

Massa aksi berjumlah sekitar 20 mahasiswa yang berasal dari beragam kampus di Banten itu juga membawa berbagai atribut dan sempat membakar ban bekas.

Koordinator aksi, Bento mengatakan aksi digelar untuk menyoroti masih tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten. Kata Bento, sudah tiga tahun, Banten selalu jadi peringkat pertama jumlah pengangguran terbanyak se-Indonesia.

“(Pengangguran) Ini adalah sebuah cerminan kegagalan sistemik yang terjadi di dalam pemerintahan sehingga mengkhianati harapan masyarakat,” kata Bento.

Meskipun menjamur industri di Banten, menurut Bento hal itu menjadi ironi karena masih belum bisa melepaskan masyarakat dari jerat kemiskinan. Selain industri, Proyek Strategis Nasional (PSN) juga tidak mampu jadi penyelamat ekonomi.

Bento juga menyoroti job fair yang diadakan oleh Pemprov Banten. Dari hasil risetnya, sekitar 54 perusahaan menawarkan empat ribu lapangan kerja. Tapi, lagi-lagi Banten masih jadi Provinsi dengan pengangguran terbanyak.

“Faktanya sering kali job fair ini hanya menjadi ajang seremonial saja. Banyak perusahaan yang terlibat tidak benar- benar menawarkan posisi yang relevan, dan para pencari kerja pulang dengan tangan hampa,” imbuhnya.

Dengan fakta itu, Komunitas Soedirman meminta agar Pemprov lebih serius menangani pengangguran di Banten, tindak tegas mafia di industri, tolak PSN yang tidak sejahterakan masyarakat, dan optimalisasi birokrasi.

“Banyak generasi muda yang merasa putus asa, merasa bahwa masa depan mereka dirampas oleh kebijakan yang tidak berdampak,” pungkasnya.

(Dra/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News