Beranda Peristiwa Kecewa dengan Pemkab Lebak, PKL Pasar Rangkasbitung Bongkar Penutup Jalan Rt Hardiwinangun

Kecewa dengan Pemkab Lebak, PKL Pasar Rangkasbitung Bongkar Penutup Jalan Rt Hardiwinangun

Para PKL Pasar Rangkasbitung saat membongkar paksa penutup Jalan di Jalan Rt Hardiwinangun. (foto Sandi/BantenNews.co.id)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

LEBAK – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lebak. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pedagang tersebut dilakukan karena bentuk kekesalan pedagang yang diakibatkan penutupan jalan di Rt Hardiwinangun dan Jalan Tirtayasa, Kamis (9/8/2023).

Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa merasa kecewa dengan jawaban dari Pemkab Lebak yang tetap akan menutup jalan Rt Hardiwinangun dan Jalan Tirtayasa. Sebab itu, pedagang pun langsung kembali ke pasar dan berhasil membongkar paksa seng yang menutupi jalan.

Ani, salah seorang pedagang Rangkasbitung mengatakan pembongkaran paksa yang dilakukan oleh para pedagang ini dilakukan karena para pedagang merasa kecewa dengan kebijakan Pemerintah dengan penutupan Jalan Rt Hardiwinangun dan Jalan Tirtayasa.

“Senin kemarin kita sudah melakukan audensi dengan DPRD Lebak dan akan berusaha membuka jalan tersebut. Namun, dalam kenyataannya jalan sampai hari ini tidak juga dibuka, makannya dengan kecewa para pedagang membongkar paksa jalan tersebut agar bisa dilintasi oleh warga yang akan belanja ke Pasar Rangkasbitung,” kata Andi saat ditemui BantenNews.co.id, Kamis (9/8/2023).

Ia mengungkapkan, perlintasan kereta api tersebut telah ditutup sejak beberapa minggu lalu karena alasan keamanan. Namun, penutupan ini sangat berdampak negatif bagi para PKL yang berjualan di sekitar pasar dan stasiun. Dirinya mengaku pendapatan menurun drastis karena akses jalan menjadi terbatas.

“Dalam masa penutupan akses jalan tersebut tentunya masyarakat yang berjualan di Pasar Rangkasbitung mengalami kerugian sekitar 60 persen dari penghasilan sebelum adanya penutupan jalan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah sama sekali tidak membela rakyat kecil, dengan tidak dibukanya penutup jalan membuat pedagang mengalami kerugian dan tidak menutup kemungkinan akan bangkrut.

Baca Juga :  Ormas di Cilegon Diharapkan Mampu Jadi Kontrol dan Penyeimbang Kekuasaan

“Ini mah akal-akalan pemerintah saja, ini kan jalan umum untuk masyarakat kenapa harus ditutup,” ucapnya. (San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News