Beranda Pemerintahan Kapolda Banten Tanam Jagung di Banjar Pandeglang

Kapolda Banten Tanam Jagung di Banjar Pandeglang

Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto (kedua kanan) bersama Forkopimda menabur benih jagung. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto bersama Forkopimda Banten dan Kabupaten Pandeglang melakukan penanaman jagung di Kampung Kaducarangka, Desa Mogana, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Selasa (21/1/2025).

Penanaman jagung itu dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo subianto dalam swasembada pangan.

Dikatakan Suyudi, kegiatan penanaman jagung di Provinsi Banten akan dilakukan sebanyak 23 hektare yang tersebar di kabupaten/kota yang ada di Banten.

“Di Kabupaten Pandeglang ini akan kami laksanakan penanaman jagung dengan metode tumpang sari seluas 20 hektare, kami juga akan menanam di Brimob Lebak seluas 1 hektar dan di Cilegon sebanyak 2 hektar jadi total 23 hektare. Kegiatan ini dalam rangka memberikan dukungan pada para petani serta dukungan program bapak Presiden,” kata Suyudi.

Lebih lanjut, Suyudi menilai, kegiatan ini juga sebagai bentuk pemanfaatan lahan tidur yang selama ini tidak digunakan agar mampu memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Selain penanaman jagung, Polda Banten juga akan melakukan penanaman cabai kolaborasi antara Bhabinkamtibmas dan petani.

“Wilayah Banten ini memiliki lahan yang sangat luas dan masih banyak lahan-lahan yang tidak produktif, kami harapkan dengan program pagan sari bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami juga akan melakukan penanaman cabai yang dipelopori oleh polsek-polsek dan Bhabinkamtibmas,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kadis Pertanian Kabupaten Pandeglang, Nasir menambahkan, target penanaman jagung di Kabupaten Pandeglang sebanyak 510 hektare yang tersebar di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.

“Target tahun ini sebanyak 510 hektare, secara CPCL (Calon Petani Calon Lokasi) memang kami persiapkan sampai 7.500 hektare, tentunya ini sebagai upaya meningkatkan produksi jagung pipilan,” jelasnya.

Baca Juga :  Kapolda Banten Jamin Distribusi Surat Suara Pilkada Serentak Berjalan Aman

“Untuk benih nanti dari Kementan, pupuk bisa dibantu dari Dana Desa sehingga ini dapat membantu setiap petani yang ada di wilayah masing-masing,” sambungnya.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lanjut Nasir, petani harus merawat dan memberikan pupuk secara maksimal agar hasil yang didapatkan juga maksimal.

“Kalau dirawat secara maksimal bisa 9-10 ton hasil panen dalam 1 hektare lahan tapi kalau ditanam saja tidak dipupuk dan dipelihara paling 2-3 ton,” terangnya.

Sedangkan untuk penampung hasil pertanian nantinya pemerintah akan bekerjasama dengan Bulog untuk menerima hasil panen jagung yang dihasilkan oleh para petani dengan rata-rata harga sekitar Rp5.500 perkilogram.

“Sesuai komitmen presiden bahwa Bulog harus bertanggungjawab membeli hasil dari para petani termasuk jagung, itu tugasnya Bulog tapi kalau skala kecil bisa pabrik-pabrik di sekitar kita yang membeli. Kalau kemarin HPP (Harga Pokok Penjualan ) jagung itu Rp5 ribu tapi sekarang naik jadi Rp5.500 jadi nanti Bulog yang menampung,” tutupnya.

Penulis : Memed
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News