PANDEGLANG – Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Banten, Nurhanah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Koroncong. Sidak tersebut untuk memastikan kualitas komoditi BPNT dan peran pendamping saat penyaluran.
Sidak tersebut dilakukan di agen E-Waroeng milik Badru yang berada di Kampung Sangku, Desa Awilega, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan hasil Sidak di lapangan, Kadinsos tidak menemukan komoditas yang kualitasnya buruk.
“Tadi saran saya masyarakat harus diberikan pilihan karena ini program meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan gizi anak balita. Jadi mereka harus diberikan pilihan kaya bulan ini misalnya telur dan buah-buahan, terus bulan depan misalnya KPM ingin sayur sup jadi mereka boleh memilih,” jelas Kadinsos Banten, Selasa (25/5/2021).
Meski tidak ditemukan komoditas yang kurang baik, namun Kadinsos masih menemukan permasalahan lain yakni mesin EDC yang sering bermasalah saat digunakan. Oleh karena itu dia mengaku akan membahas masalah tersebut dengan pihak bank agar kedepannya ada perbaikan.
“Kalau agen kan bentukan bank biasanya bermasalah di mesin EDC tadi ternyata 120 (mesinnya) sudah berhenti harus istirahat dulu 2 jam dan nanti di lanjut lagi. Nah ini kan nanti harus dibahas di forum bahwa bisa tidak masyarakat ini tidak terlalu menunggu. Penekanan saya pada teman-teman tolong sesuaikan dengan Pedum,” tegasnya.
Di tempat yang sama, pemilik agen, Badru mengungkapkan bahwa penyaluran kali ini disekaliguskan dengan bulan depan, jadi jatah BPNT untuk bulan depan diambil sekarang. Dia juga menyampaikan bahwa kualitas komoditi BPNT yang saat ini disalurkan sudah baik dan sesuai yang diharapkan.
Kata dia, agen miliknya menaungi 3 desa yakni Desa Awilega, Sukajaya dan Desa Gerendong dengan jumlah KPM sebanyak 242 KPM.
“Alhamdulilah kalau kualitasnya bagus sesuai dengan yang diharapkan, kalau ada yang kurang bagus silakan datang ke sini kami pasti ganti, tapi sejauh ini masyarakat tidak mempermasalahkan kualitas berarti kualitasnya bagus,” katanya.
Badru menjelaskan, di agen miliknya biasanya para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan datang langsung dan mengambil hak mereka. Sedangkan bagi KPM yang berhalangan hadir maka dari agen akan mengantarkan langsung komoditas ke rumah KPM masing-masing.
“Kalau yang tidak bisa datang nanti diantarkan langsung ke rumahnya, kaya yang lagi sakit atau ada keperluan lain kami pasti antarkan ke rumahnya sebab kasian sama mereka,” tutupnya. (Med/Red)