KAB. TANGERANG – Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy membuka Musyawarah Provinsi ke 6 Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Banten di Hotel Atria Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (22/11/2021). Dalam sambutannya, Andika mengingatkan Kadin Banten agar membantu fokus Pemprov Banten saat ini terkait pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid 19.
“Mewakili Pemerintah Provinsi Banten, saya berharap Kadin Provinsi Banten sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah, membantu Pemerintah Daerah Provinsi Banten dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota se-Provinsi Banten dalam pemulihan ekonomi daerah,” kata Andika.
Hadir pada acara tersebut Wakil Ketua Umum I Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin Eka Sastra, Wakil Ketua Kadin Banten, Amir Hamzah, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Anggota DPR RI Tb Haerul Jaman, Bupati Lebak, Iti Oktavia Jayabaya, dan Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli.
Menurut Andika, pandemi Covid-19 berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Survei BPS, menunjukkan Provinsi Banten merupakan salah satu dari 4 provinsi utama di mana para pelaku usahanya paling berdampak akibat penurunan permintaan. Karena itu, lanjutnya, diperlukan stimulus ekonomi yang diharapkan mampu meningkatkan daya beli, peningkatan pemodalan, distribusi produk, penyediaan bahan baku maupun produktivitas usaha dan industri di masa Pandemi Covid-19.
Lebih jauh Andika juga berharap Musyawarah Provinsi VI Kadin Provinsi Banten tahun 2021 itu dapat meningkatkan optimisme segenap pelaku usaha dan industri, serta memberikan rekomendasi atau preskripsi yang dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan bagi Pemerintah Daerah di Banten terkait dengan implementasi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pemulihan ekonomi.
Andika merunut, pemulihan ekonomi diarahkan pada pemulihan daya beli dan usaha yang dilakukan melalui berbagai program mulai dari program penuntasan krisis kesehatan, penanganan kasus Covid-19 dan vaksinasi, pemberian bantuan untuk pemulihan dunia usaha, melalui jaminan pinjaman, insentif usaha di investasi, pariwisata, industri dan UMKM.
“Berikutnya kita juga menjaga daya beli rumah tangga, melalui perlindungan sosial dan pelatihan pra kerja; serta percepatan pembangunan infrastruktur padat karya,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, pemulihan ekonomi juga diarahkan pada diversifikasi ekonomi melalui program peningkatan ketahanan pangan, pembangunan rendah karbon, peningkatan pemerataan infrastruktur dan kualitas layanan digital. Dan, kata Andika, yang sangat relevan dengan kondisi di Provinsi Banten yaitu peningkatan nilai tambah melalui peningkatan kontribusi industri serta hilirisasi produk pertanian.
Provinsi Banten, masih kata Andika, memiliki kedua potensi yang menjadi fokus dalam peningkatan nilai tambah. Provinsi Banten memiliki berbagai potensi di sektor pertanian yang sangat potensial. Melalui pengembangan hilirisasi pertanian yang tidak saja ditujukan dalam rangka peningkatan jumlah pangan dan jenis produk pangan, tetapi juga untuk meningkatkan ekonomi perdesaan.
Di bidang industri, lanjutnya, Provinsi Banten memiliki 19 kawasan industri yang tersebar di sejumlah kabupaten/ kota di Provinsi Banten. Sub-Sektor industri yang paling dominan yaitu industri baja dan industri petrokimia, dari industri hulu hingga hilir. “Berdasarkan hal tersebut, Saya optimis Pemerintah Daerah bersama-sama Kadin Provinsi Banten dan seluruh stakeholder pembangunan, ekonomi Banten akan pulih,” imbuhnya.
Sementara itu terkait penyelenggaraan Musprov itu sendiri, Wakil Ketua Kadin Banten Bidang Organisasi dan Tatalaksana Kadin Banten Amir Hamzah mengatakan, pelaksanaan Muprov VI Kadin Banten diperiodesasi kedua kepemimpinan Mulyadi Jayabaya sengaja dipercepat.
“Ini dilakukan karena Ketua Umum Jayabaya dipercaya menjadi jajaran Wakil Ketua Umum di Kadin Indonesia,” ujarnya.
(Red)