SERANG – Kecelakaan mobil odong-odong tertabrak kereta api yang terjadi pada, Selasa (26/7/2022), di perlintasan kereta api tanpa palang pintu tepatnya Kampung Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, menyita perhartian masyarakat, tak terkacuali Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar. Akibat kecelakaan tersebut sembilan penumpang mobil odong-odong meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.
Dikatakan Muktabar, dirinya mengajak semua pihak untuk mendoakan agar semua korban yang masih dalam perawatan dapat segera pulih dan beraktivitas kembali seperti semula. Diketahui, Muktabar didampingi Krpala Dinsos Provinsi Banten Nurhana menjenguk sembilan korban kecelakaan antara kereta api dan mobil odong-odong yang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Hermina, Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (27/7/2022). Hal itu untuk memastikan perawatan yang diterima para korban tertangani dengan baik.
“Hari ini saya berkunjung ke Rumah Sakit Hermina untuk memastikan langkah-langkah yang bersifat perawatan kepada saudara-saudara kita yang kemarin terkena musibah. Secara umum kita melihat sudah tertangani dengan baik,” ujar Muktabar.
“Mari kita mendoakan para korban yang telah meninggal dunia untuk mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” sambungnya.
Dikatakan Muktabar, saat ini kondisi kesembilan korban yang masih dirawat sebagian besar dalam masa pemulihan. Beberapa korban juga telah melakukan operasi. Dirinya berharap pada
masa pemulihan berjalan dengan baik.
“Mungkin nanti saya akan menjenguk kembali kemari untuk melihat bagaimana perkembangan pasien,” katanya.
Selain itu, Muktabar menyampaikan untuk biaya pengobatan para korban saat ini telah tercover oleh Jasa Raharja.
“Secara teknis sudah tercover Jasa Raharja dan nanti ada di luar lain-lain itu kita sedang komunikasikan. Karena ini musibah, jadi kita perlu menyusun secara teknis. Tapi di Pemprov Banten juga akan memperhatikan secara sungguh-sungguh apa-apa perkembangannya sesuai dengan keadaan,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Direktur Umum RS Hermina Ciruas dr. Dhedy Mardiko mengatakan untuk menangani para korban, RS Hermina telah menurunkan dokter spesialis yang dimilikinya untuk melakukan tindakan penanganan.
“Kalau tim dokter kami yang kemarin melakukan penanganan itu ada Dokter Saraf, Dokter Ortopedi, Dokter Bedah Anak dan Bedah Umum sama Dokter Anestesi, dan Spesialis Anak serta Dokter yang bertugas di IGD,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan RS Hermina telah menyiapkan tim psikolog untuk memberikan pendampingan para korban pasca pengobatan.
“Kita memiliki tim psikolog dan itu kita siapkan, karena mereka (korban) mengalami trauma,” tandasnya.(Mir/Red)