CILEGON – Produksi hasil pertanian Provinsi Banten, seperti jengkol dan petai dan jeruk purut tembus hingga ke pasar Uni Eropa. Dalam setahun jumlah ekspornya mencapai 10 ton.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Imam Widjaja mengatakan bahwa volume produksi pertanian asal Banten melalui Bandara Soekarno-Hatta memang tidak terlalu besar dibandingkan produk lainnya.
“Karena memang menggunakan pesawat, tapi variasinya cukup banyak juga karena disitu ada jengkol, kemudian petai, jeruk purut dan lainnya. Hasil pertanian yang diekspor itu yang dihasilkan dari Provinsi Banten yang diekspor ke Eropa melalui Soekarno-Hatta,” ujarnya belum lama ini.
Dia menuturkan saat ini produk pertanian asal Banten yang cukup tren adalah buah naga. Dimana buah naga ini banyak pesanan dari negara Uni Eropa dan China.
“Peluang pasar ekspor saat ini adalah buah naga, buah naga ini sudah ke Uni Eropa dalam skala kecil, kemudian khusus dari Serang itu ada perkebunan buah naga yang saat ini juga diekspor ke Malaysia, ini kita perluas pasarnya ke China, karena ekspor keluar ini tidak mudah karena persyaratannya cukup ketat, dan itu sudah ditandatangani dengan China dan siap menerima ekspor buah naga,” terangnya.
Sebab itu, kata dia, saat ini tinggal bagaimana para petani bisa berproduksi menghasilkan buah naga yang berkualitas dengan adanya peluang tersebut.
“Artinya peluang terbuka, tinggal bagaimana masyarakat petani, maupun pelaku ekspor bisa memanfaatkan. Ini yang kita dorong. Kita harapkan pelakunya tambah banyak, produknya juga tambah banyak, volume frekuensinya juga meningkat,” katanya. (Man/Red)