Beranda Pariwisata Jembatan Penghubung Desa Jayasari Dibangun

Jembatan Penghubung Desa Jayasari Dibangun

Proses pembangunan jembatan penghubung Kampung Cicakar, Desa Jayasari. (Ali/red)

LEBAK – Jembatan penghubung desa di Kampung Cicakar, Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, dibangun. Pembangunan jembatan penghubung tersebut merupakan salah satu program Korem 064 Maulana Yusuf (MY) Banten dalam melayani masyarakat.

Iwan, Pelaksana Pembangunan Jembatan Kampung Cikarang, menuturkan bahwa pembangunan jembatan ini menggunakan dana sebesar Rp200 juta yang berasal dari bantuan Korem 064 MY.

Dana tersebut awalnya hanya untuk membangun jembatan agar bisa dilalui sepeda motor, namun masyarakat sekitar bersikeras menginginkan agar jembatan tersebut bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Walaupun dinilai kurang, lanjut Iwan, dana tersebut akan dimaksimalkan oleh pihaknya untuk memborong seluruh material yang dibutuhkan untuk membangun jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 3,6 meter.

“Masyarakat sendiri yang meminta untuk akses mobil, dari pihak Kasrem menyetujui saja jika tidak merugikan. Maka kami meminta bantuan dari masyarakat sekitar untuk bergotong royong membangun jembatan tersebut. Dengan begitu dana tersebut bisa kami fokuskan untuk membeli material yang diperlukan,” jelasnya, Jumat (5/10/2018).

Menurutnya, jika jembatan tersebut telah selesai maka diharapkan perekonomian masyarakat dapat tumbuh dengan pesat.

Terpisah, Kepala Desa Jayasari Iyas mengatakan, dalam proses pembangunan jembatan tersebut pihaknya akan menanggung seluruh biaya sehari-hari seperti upah dan makan para pekerja. Hal tersebut dilakukan karena dana yang awalnya untuk membangun jembatan hanya bisa dilalui oleh motor dinilai tidak akan cukup jika dialihkan menjadi jembatan yang bisa diakses mobil.

Ia menjelaskan, sebelumnya pihaknya hanya memiliki satu jembatan penghubung yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki saja. Namun, saat ini kondisi jembatan tersebut sudah sangat memprihatinkan. Sejak dibangun pada tahun 2001 lalu, sampai sekarang belum pernah sekalipun pihak pemerintah datang memberikan bantuan memperbaiki jembatan tersebut.

“Saat ini kita sangat kesulitan untuk mengirimkan bantuan berupa raskin ataupun bantuan lainya, karena untuk mencapai wilayah tersebut harus mengambil jalan memutar melewati sedikitnya empat kecamatan,” ujarnya. (Ali/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News