PANDEGLANG – Sebuah jembatan gantung di Desa Kramatmanik, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang kondisinya memprihatinkan. Jembatan yang terbuat dari bambu tersebut lapuk dimakan usia hingga bisa membahayakan warga.
Meski kondisinya sudah tidak layak, namun warga masih menggunakan jembatan tersebut untuk pergi ke desa lain karena jaraknya yang cukup dekat.
Warga sekitar yang sering menggunakan jembatan tersebut, Wardi mengatakan bahwa alasan warga masih menggunakan jembatan tersebut karena jarak tempuh ke desa-desa lain relatif dekat jika dibandingkan harus menggunakan jalan lain.
“Ini lalu lintas utama masyarakat, kalau muter kami jalannya kejauhan. Masyarakat di sini banyaknya petani sama pedagang. Kalau ngangkut gabah, sayuran, lebih deket lewat ke sini (jembatan) dibanding harus muter lagi, jaraknya bisa lebih dari 5 kilometer,” ungkap Wardi, Sabtu (11/12/2021).
Jembatan dengan ukuran lebar 1,5 meter dan panjang 28 meter dibangun sejak 2013 melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
“Udah lama seperti ini, enggak ada yang perbaiki. Yang perbaiki cuma masyarakat setempat aja, itu juga ditambal-tambal pake bambu sama kayu supaya enggak membahayakan warga yang nyeberang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kramatmanik, Enung Nurjaya mengakui bahwa jembatan yang ada di desanya sudah lapuk dan bisa membahayakan warga yang melintas. Oleh karena itu, dirinya berharap Pemkab Pandeglang bisa memperbaiki jembatan tersebut.
“Memang semenjak dibangun tahun 2013, jembatan itu belum pernah direhab, cuma diperbaiki swadaya aja sama masyarakat. Saya pun memohon supaya pihak terkait bisa segera memperbaiki jembatan tersebut, supaya masyarakat kami bisa lebih aman kalau melintas,” tutupnya. (Med/Red)