SERANG – Menjelang tahun ajaran baru 2024/2025, suasana pedagang baju seragam sekolah di Pasar Rau terlihat sepi pembeli. Para pedagang mengatakan, usaha mereka mulai sepi sejak tren belanja online mulai digandrungi.
Salah satu pedagang seragam sekolah di Pasar Rau, Eriah mengatakan omzet usahanya telah menurun sejak tahun lalu. Ia mengatakan banyaknya orang tua siswa yang membeli seragam anaknya di toko online sangat berdampak pada usahanya.
“(Toko) online yang (sangat berdampak) ini mah (katanya) murah kan di online mah murah,” kata Eriah.
Menurut Eriah, meski pun secara harga tokonya tidak lebih murah dari online, terkadang yang tidak terpikirkan oleh pembeli yaitu kualitas barang. Penurunan omzet penjualan mencapai 50% dari biasanya.
“Orang mah bilangnya murah di online tapi kan dia ga liat (kualitas barang). Pernah ada yang beli online tapi kekecilan akhirnya beli di pasar (lagi),” imbuhnya
Pedagang lainnya, Ahmad Firmansyah mengatakan hal serupa. Kata Ahmad biasanya di bulan pertama libur tahun ajaran, biasanya tokonya sudah ramai pembeli, namun sejak tahun lalu para orang tua yang mencari seragam anaknya mulai jarang datang ke tokonya.
“Penurunan drastis sejak ada online. Biasanya mah yang udah udah kalau udah libur sekolah udah rame,” keluh Ahmad.
Dulu biasanya saat libur tahun ajaran, ia bisa menjual sampai 20 potong baju dalam sehari. Kini, jika dapat 10 potong saja ia sudah bersyukur.
Ahmad sempat terbesit untuk menjual dagangannya juga lewat toko online. Tapi hal tersebut urung karena ia yang tidak paham bagaimana caranya.
“Engga buka karena gabisa cara caranya,” tuturnya. (Dra/red)