SERANG – Menjelang Ramadan, harga beras di Pasar Induk Rau, Kota Serang, mengalami kenaikan signifikan. Para pedagang mencatat kenaikan harga mencapai Rp1.000 per liter untuk berbagai jenis beras.
Asep, salah satu pedagang beras di pasar tersebut, menyebutkan saat ini harga beras Indramayu naik menjadi Rp 10.000 per liter, sedangkan beras BK Palembang kini dijual seharga Rp 11.000 per liter. Kenaikan juga terjadi pada beras PB Karawang yang mencapai Rp 11.500, beras Cengkeh Solo Sragen Rp 12.000, dan beras KM Karawang yang kini menembus Rp 13.000 per liter.
Menurut Asep, kenaikan ini disebabkan oleh belum dimulainya masa panen di Kota Serang dan sekitarnya. Saat ini, hanya Palembang dan Karawang yang sudah mulai panen, sehingga pasokan masih terbatas.
“Kemungkinan harga akan terus naik menjelang Ramadan. Bisa mencapai Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per karung,” ujarnya, Jumat (14/2/2025).
Para pedagang dan konsumen kini berharap pasokan beras segera normal kembali agar harga tidak semakin melonjak.
Sementara untuk harga telur ayam di Pasar Induk Rau, Kota Serang, masih mengalami fluktuasi. Pedagang di Toko Raja Telor, Nana, mengungkapkan harga telur saat ini berada di angka Rp 27.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 26.000 per kilogram.
“Harga sudah naik sejak empat hari lalu. Awalnya Rp 26.000 per kilo, sekarang Rp 27.000. Masih turun naik, mungkin akan terus naik menjelang persiapan puasa,” kata Nana, Kamis (13/2/2025).
Ia memprediksi harga telur akan semakin meningkat mendekati bulan Ramadan.
“Bisa saja naik lagi, mungkin mencapai Rp 28.000 hingga Rp 29.000 per kilogram,” ujarnya.
Meski harga mengalami kenaikan, Nana memastikan pasokan telur ayam tetap lancar. “Barang masih ada, pasokan dari Lampung tetap berjalan,” tambahnya.
Menurutnya kenaikan harga kebutuhan pokok, termasuk telur ayam, kerap terjadi menjelang Ramadan seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
Kemudian sejumlah pedagang mengeluhkan harga yang masih tinggi, terutama untuk cabai rawit merah.
Mus, seorang pedagang sayur di Blok M pasar tersebut, mengatakan saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Meski turun dari harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp 130 ribu, angka ini masih jauh di atas harga normal yang berkisar Rp 35-40 ribu per kilogram.
“Harga Rp 80 ribu per kilo ini masih mahal. Normalnya kan cuma Rp 35 ribu,” ujarnya ditemui di lokasi.
Ia juga mengungkapkan kenaikan harga sudah terjadi selama dua bulan terakhir, meskipun stok sebenarnya tidak langka.
Selain cabai rawit merah, harga cabai jenis lain juga terpantau tinggi seperti Cabai besar: Rp 45 ribu/kg, cabai keriting: Rp 45 ribu/kg, Tomat besar: Rp 10-12 ribu/kg (normalnya Rp 5-6 ribu untuk tomat kecil), Bawang merah: Rp 30 ribu/kg dan Bawang putih: Rp 45 ribu/kg (naik dari harga normal Rp 35 ribu).
Tak hanya sayuran, harga bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan. Gula pasir kini dibanderol Rp18 ribu per kilogram, naik dari Rp17 ribu per kilogram. Sementara itu, minyak goreng merk Kita naik menjadi Rp18 ribu per liter dari sebelumnya Rp16 ribu. Bahkan, harga minyak goreng per dus mencapai Rp 204 ribu.
“Harga jelang Ramadan sulit diprediksi, biasanya akan naik lagi tergantung permintaan,”kata Mus.
Kenaikan harga ini berdampak pada penjualan para pedagang yang cenderung menurun. Padahal, biasanya menjelang Ramadan hingga Idul Fitri, permintaan justru melonjak.
Selain itu, harga tepung juga mengalami perubahan. Seperti Tepung merk Segitiga: Rp 12 ribu/kg, kemudian Tepung merk Tulip: Rp 10 ribu/kg.
Para pedagang berharap harga-harga kebutuhan pokok bisa kembali stabil agar daya beli masyarakat tetap terjaga menjelang bulan suci Ramadan.
Penulis : Ade Faturohman
Editor: Usman Temposo