LEBAK – Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1446 hijriyah, warga di Kabupaten Lebak, mulai ramai berburu perhiasan emas. Selain untuk disimpan sebagai barang investasi, namun perhiasan emas juga biasa dipakai pada perayaan hari raya lebaran.
Berdasarkan pantauan di lapangan, jika saat ini harga emas 24 karat di pasaran cenderung sedang mengalami kenaikan yakni Rp1.560.000 ribu per gram, dari sebelumnya Rp1.450.000 ribu per gram.
Namun hal tersebut tidak mempengaruhi minat kaum hawa yang ingin tampil cantik dengan berbagai macam perhiasan emas untuk di pakai dihari raya lebaran Idul Fitri nanti.
Nengsih, salah seorang warga mengatakan, setiap menjelang lebaran dirinya sengaja membeli perhiasan emas dari uang hasil Tunjangan Hari Raya ( THR ).
Selain untuk disimpan sebagai barang investasi, dirinya mengaku untuk dipakai sendiri agar terlihat cantik pada perayaan hari lebaran.
“Lagi beli, ini kan mau lebaran Idul Fitri jadi kebanyakan kita melakukan investasinya melalui emas karena kan lumayan ada THR biasanya dilarikan ke investasi emas, memanfaatkan pendapatan,” kata Nengsih, Jumat (21/3/2025).
Ia menjelaskan, meski harga emas saat ini mengalami kenaikan. Namun, dirinya mengaku tidak mempengaruhi niat serta minatnya untuk berinvestasi melalui emas
“Makanya mungpung sekarang ada rejeki kita alihkan ke emas, sekedar investasi saja,”ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya lebih memilih berinvestasi melalui emas lantaran dirasa lebih mudah dari pada harus berinvestasi melalui lembaga perbankkan.
Jika berinvestasi melalui emas ini akan lebih menguntungkan dan bila butuh uang bisa cepat dijualnya lagi.
“Jadi itu tadi ya, karena kan harga emas akan naik terus. Kalau Bank kan bunganya paling beberapa persen, terus depositnya juga harus banyak kalau emas kan sesuai kemampuan kita mau belinya berapa gram gitu,” ucapnya.
Sementara itu, Romi penjual emas mengungkapkan, menjelang lebaran ini biasanya warga cenderung akan membeli emas dari pada menjual emas.
“Mau lebaran biasanya kalau yang kecil-kecil banyak yang beli, tapi kalau yang gede-gede banyak yang jual soalnya naiknya itu tinggi banget,” ucap Romi.
Dirinya menyampaikan, selain warga yang datang untuk membeli emas, ada juga yang menjual emasnya guna kebutuhan mendesak dan itu pun bagi yang kelas besar.
“Kalau yang satu dua mungkin ya kalau yang ngejual itu karena biasanya ada kebutuhan besar untuk beli rumah, beli mobil dan yang lainnya,” jelasnya.
“Tapi kalau yang berbondong-bondong untuk membeli itu cenderung yang kecil-kecil seperti 10 gram, 20 gram sampai 30 gram. Kalau yang jual itu biasanya untuk partai-partai besar seperti 100 gram ke atas,” sambungnya.
Penulis : Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
