Beranda Bisnis Jelang Idul Adha, Komisi II DPRD Banten Minta Distan Serius Tangani LSD

Jelang Idul Adha, Komisi II DPRD Banten Minta Distan Serius Tangani LSD

Puluhan hewan qurban di salah satu lapak di Kota Serang. (Iyus/bantennews.co.id)
Puluhan hewan qurban di salah satu lapak di Kota Serang. (Iyus/bantennews.co.id)

SERANG – Komisi II DPRD Banten meminta Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten melakukan langkah strategis terkait penanganan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan kurban. Hal itu agar memberikan kenyamanan bagi penjual dan juga pembeli.

Ketua Komisi II DPRD Banten, Iip Makmur mengatakan, pihaknya juga meminta Distan Provinsi Banten untuk memberikan edukasi kepada para peternak dan penjual hewan kurban.

“Harus ada langkah strategis dari dinas. Misalkan memberikan edukasi kepada peternak dan penjual, seperti membersihkan kandangnya dan sebagainya,” kata Iip saat dihubungi, Rabu (14/6/2023).

Politisi PKS itu berharap, langkah-langkah yang dilakukan dapat memberikan kenyamanan bagi penjual dan pembeli.

“Virus ini harus tertangani, khawatir penjual hewan tidak nyaman dan pembeli juga tidak nyaman,” ujarnya.

Sementara Kepala Distan Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengaku, pihaknya sudah menyiapkan 10 ribu vaksin untuk menangani hewan kurban yang terinfeksi LSD atau virus pox.

“Untuk mengantisipasi penyebarannya, Pemprov Banten telah mendistribusikan 10 ribu vaksin ke seluruh daerah di Banten,” kata Agus.

Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait di delapan kabupaten/kota.

“Untuk hewan kurban kita terus koordinasi terkait ada informasi perkembangan penyakit LSD itu. Kita punya langkah-langkah teknis untuk hal tersebut,” katanya.

Agus mengungkapkan, langkah antisipasi penyebaran LSD di antaranya melakukan biosecurity, karantina, pengawasan lalu lintas ternak. Kemudian pemberian vitamin, pengobatan kepada hewan yang sakit dan pemberian vaksin.

Agus mengungkapkan, hewan yang terinfeksi dari 332 ekor itu rata-rata sapi yang baru tiba di Banten dari luar daerah.

“Rata-raya yang baru dilalulintaskan (terinfeksi). Tapi ada juga yang betina bukan untuk kurban jadinya tertular,” ungkap Agus.

Agus merinci sebaran hewan kurban yang terjangkit LSD yakni di Kota Serang 7 ekor, Kabupaten Tangerang 303 ekor, Kabupaten Pandeglang 2 ekor dan Kabupaten Serang 20 ekor. (Mir/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News