SERANG – Walau statusnya tetap masih waspada II, jarak aman bagi warga atau wisatawan yang hendak ke Gunung Anak Krakatau diperluas. Jika sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan jarak aman 1 kilometer dari kawah, kini diperluas menjadi 2 kilometer.
“Sejak 24 Juli dan hingga kini rekomendasi jarak aman 2 kilometer,” ujar Deny, pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, Senin (30/7/2018).
Dikatakan, perubahan rekomendasi jarak aman ini dengan mempertimbangkan bahwa energi seismik dalam grafik Realtime Seismik Amplitufo maximum (RSAM) meningkat secara signifikan yang ditunjukan oleh tremor overscale yang menerus dengan erupsi strombolian yang kontinyu, suara dentuman yang keras dan getaran akibat letusan terasa sampai pos pengamatan gunungapi.
“Material pijar hasil erupsi jatuh melebihi radius 1 km,” ujarnya.
Deny mengatakan kondisi ini diperburuk dengan kenyataan beberapa wisatawan masih mendarat di Pulau Anak Krakatau untuk mengambil gambar letusan, walaupun masih di atas kapal namun jaraknya terlalu dekat dengan garis pantai Pulau Anak Krakatau sehingga direkomendasikan agar radius kawasan yang tidak boleh dimasuki diperluas dari 1 KM menjadi 2 KM dari pusat erupsi.
“Rekomendasi ini sesuai dengan radius kawasan rawan bencana III untuk bahaya lontaran dalam Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Krakatau yaitu radius 2 KM dari pusat erupsi,” ujarnya. (Ink/Red)