SERANG – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten memproyeksi panen padi pada Januari 2024 diperkirakan sebesar 73.132 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 46.421 ton beras. Proyeksi itu berdasarkan hasil verifikasi di lapangan potensi produksi padi di delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Kepala Distan Provinsi Banten, Agus M. Tauchid mengatakan, untuk Februari 2024 juga diprediksi ada kenaikan jumlah panen padi hingga mencapai 130.584 ton GKG atau setara 82.569 ton.
“Sedangkan, pada bulan Maret 2024 produksi beras di Provinsi Banten diperkirakan akan mengalami surplus sebesar 92.661 ton dengan potensi produksi sebesar 335.820 ton GKG atau setara 212.339 ton beras,” kata Agus, Selasa (16/1/2024).
Adanya surplus tersebut, lanjut Agus, karena dipengaruhi realisasi tanam yang dilakukan pada Desember 2023 dengan luasan lahan tanam mencapai 59.763 hektar.
Selain padi, Agus juga mengungkapkan, terdapat dua komoditas lain yang memasuki masa panen yakni, cabai dan bawang. Panen raya itu juga tersebar di sejumlah titik di tiga Kabupaten yaitu, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
“Untuk bawang merah pada Januari 2024 ini diproyeksikan akan panen raya sekitar 40,4 hektar atau setara 268,13 ton. Kami sudah minta kepada Bulog untuk pendampingan dan mengecek ke lapangan,” ungkap Agus M.
Selanjutnya, untuk komoditas cabai, ada cabai rawit dan cabai besar. Untuk cabai rawit, proyeksi panen yang akan dilakukan seluas 23,24 hektar atau setara 203 ton. Sedangkan, untuk cabai besar sekitar 52,7 hektar atau setara 470 ton.
“Ini juga sudah kita sampaikan kepada ABM, jadi kita berikan data by name by address serta titik koordinat dimana lokasi penen akan terjadi,” katanya.
Dengan adanya tiga komoditas yang memasuki panen raya, Agus berharap, keseimbangan antara permintaan dengan pasokan dipasaran terjaga dengan baik, sehingga harga menjadi kembali normal dan inflasi bisa terkendali. (Mir/Red)
