CILEGON – Buruknya kondisi infrastruktur jalan di sejumlah ruas titik wilayah yang dikelola Pemkot Cilegon saat ini tengah menjadi sorotan banyak kalangan. Mulai dari dampaknya yang telah memakan korban, hingga upaya perbaikannya yang terkesan misterius, entah kapan akan dilaksanakan.
“Pemkot Cilegon ini terkesan tidak serius dalam menangani perbaikan jalan. Ini sudah memasuki triwulan ketiga lho, belum juga ada upaya konkret perbaikan yang terlihat tayang di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). Bahkan saya dengar dari internal birokrat, dokumen lelangnya juga pada belum siap,” ungkap Pegiat Media Sosial, Ahmad Yusdi dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).
Mirisnya lagi menurut Yusdi, bukannya cepat diperbaiki melalui kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR), kondisi jalan yang rusak justru hanya dijadikan ajang pencitraan oleh elit di birokrasi. “Saya minta Pemkot harus betul-betul serius, gak hanya sekedar pencitraan politik. Masyarakat juga yang nantinya dirugikan. Masyarakat kita itu gak butuh pencitraan politik, masyarakat hanya butuh infrastruktur yang nyaman untuk digunakan dalam aktivitasnya,” jelasnya.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Cilegon, Erik Airlangga Al Ghazali mengatakan, mengingat kondisi dan urgensinya perbaikan infrastruktur jalan itu harus disegerakan. Pihaknya bahkan tak segan untuk mengambil sikap tegas, terutama ke DPU-TR Cilegon bilamana upaya perbaikan infrastruktur jalan tersebut tak segera dilakukan.
“Saya sudah sempat tanyakan ke Pak Kadis (DPU-TR Cilegon), ada masalah apa kok sampai sekarang (perbaikan) belum jalan juga, alasan dia masih mempersiapkan dokumen. Kalau sampai anggaran perubahan nanti belum juga dilakukan, jangan harap minta tambahan anggaran di perubahan, karena September nanti kita sudah mulai hearing RKA (Rencana Kerja dan Anggaran),” ujar Erik.
Kendati demikian, Erik mengapresiasi langkah Walikota Cilegon yang kepadanya menuturkan bahwa pendidikan menjadi prioritas dalam belanja keuangan daerah. “Tapi jangan lupa juga dengan infrastruktur yang ada. Apalagi sekarang sedang rusak parah dan hancurnya jalan, itu harus diperhatikan juga,” terangnya.
Soal belum adanya kepastian waktu perbaikan infrastruktur jalan oleh Pemkot Cilegon lantaran belum adanya paket pekerjaan yang dilelangkan oleh DPU-TR Cilegon di laman LPSE, Asisten Daerah II Setda Kota Cilegon, Tb Dikrie Maulawardhana tak menampiknya.
“Kebetulan untuk PU (paket tender perbaikan jalan oleh DPU-TR-red) itu lagi ada perbaikan dokumen, makanya belum bisa dilelangkan. Tapi prinsipnya kami meminta adanya percepatan lelang oleh seluruh dinas. Kita bahkan jemput bola, agar Barjas tidak menunggu. Kita harap akhir Juli ini sudah capai dari persentase di anggaran kas,” katanya.
(dev/red)