CILEGON – Walikota Cilegon, Edi Ariadi mengaku sedih dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Industri. Padahal Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah maksimal menekan penularan penyakit mematikan asal China itu.
“Tanggapan saya ya makin sedih saja dong, jadi zona merah, kayak gak ada perbaikan gitu loh, Pemkot kan sudah maksimal, harus digimanain lagi, kita kan sudah menerapkan PSBB, pencegahan segala macem, sudah begini begitu, mau upaya penegakan hukum, kan udah,” keluh Edi saat dimintai tanggapan wartawan melalui selular, Selasa (22/9/2020).
Dia menyatakan saat ini hanya tinggal masyarakat yang harus menerapan protokol kesehatan. Sehingga kasus Covid-19 di Kota Cilegon bisa ditekan.
“Tinggal masyarakatnya sekarang mah, jangan nyalahin petugas saja, kurang ini, kurang itu, kita mah sudah maksimal,” kata Edi.
Seperti diketahui Kota Cilegon ditetapkan menjadi zona merah Covid-19. Kota Cilegon merupakan wilayah baru di Provinsi Banten yang berstatus gawat dalam penularan Covid-19.
Itu diketahui setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 nasional memperbarui peta zona risiko per 20 September 2020.
Di Provinsi Banten, ada empat daerah yang berstatus zona merah yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon.
Secara nasional saat ini ada penambahan 17 Kabupaten/Kota tambahan zona risiko. Sehingga totalnya mencapai 58 Kabupaten/Kota.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito melalui jumpers live streaming.
“Saat ini ada 47 Kabupaten/Kota yang berubaj dari rendah ke sedang memburuk,” ujarnya.
Diimbau kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas. Itu guna mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.
(Man/Red)