PANDEGLANG – Bupati Pandeglang Irna Narulita tidak memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pandeglang terkait klarifikasi sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga tidak netral dalam Pemilu 2019.
“Iya nggak hadir, kami ngirim surat undangan klarifikasi ke ibu (bupati) nah beliau membalas surat pada kami tapi dalam suratnya minta penjelasan terkait pemanggilan,” kata Komisioner Bawaslu Pandeglang, Ilham Fauzi saat dihubungi BantenNews.co.id, Rabu (13/2/2019).
Selanjutnya Bawaslu akan mengundang kembali sang bupati untuk memberikan klarifikasi yang sama ke kantor Bawaslu. Namun jika panggilan yang kedua bupati masih mangkir, maka hal itu menurut Fauzi akan dibahas secara internal di Bawaslu.
“Ya mungkin kami akan cermati surat dari Bupati, tapi dalam ketentuannya pemanggilan kan dua kali, kalau pemanggilan ke satu tidak hadir nanti pemanggilan ke dua gitu aja. Kalau memang masih tidak hadir ya kami bahas aja sesuai ketentuan,” terangnya.
Kemungkinan besar surat yang ke dua akan Bawaslu layangkan kembali pada hari Kamis (14/2/2019) besok kepada Bupati Pandeglang. “Nanti undangan ke dua kalau ga hari ini mungkin besok akan kami layangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan seharusnya Bawaslu Pandeglang pandai memilih waktu ketika seseorang ingin diklarifikasi. Ia juga meminta Bawaslu secara gamblang menjelaskan perihal undangan yang diberikan oleh Bawaslu kepada yang bersangkutan.
“Jadi jangan sumir sehingga bisa memilah waktu-waktu produktif kayak sekarang mau dipanggil dalam keadaan kami Musrenbang, di situ meminta klarifikasi nah klatifikasi apa. Saya sudah memberikan surat edaran untuk netralitas pegawai negeri sipil,” tandasnya. (Med/Red)
