Ada banyak faktor yang dapat membuat pria dan wanita selingkuh. Menurut Psychology Today, pria dan wanita sebetulnya berpeluang sama melakukan selingkuh. Namun alasan keduanya sangat berbeda.
“Pria memandang selingkuh dan hubungan badan sebagai alasan pemenuhan kebutuhan fisiologis bukan psikologis. Artinya, selingkuh dan hubungan seks bagi pria adalah hubungan badan semata tanpa perlu ada keterikatan emosi. Hal ini berbeda dengan wanita yang selingkuh bila kebutuhan emosinya tak terpenuhi. Namun apapun alasannya, selingkuh atau berhubungan badan dengan yang bukan pasangan sahnya bisa jadi hal yang menyakitkan,” kata Senior Vice President of National Clinical Development untuk Elements Behavioral Health Robert Weiss.
Demi memenuhi kebutuhan seks, tak jarang pria berselingkuh meski pernikahannya bahagia. Selama pria merasa bergairah dan mendapat tanggapan positif dari pihak wanita, hubungan badan bisa terus berlanjut tanpa ada ketegasan komitmen. Menurut Weiss, hal inilah yang menyebabkan pernikahan yang dinodai perselingkuhan pria kadang masih bisa selamat.
Weiss mengingatkan, pria memang tak mungkin mengacuhkan kebutuhan fisiologisnya. Namun, kondisi fisiologis tak menjadi alasan utama pria akhirnya berselingkuh. Kebutuhan seks yang tidak terpenuhi, kurang memuaskan, atau tak sesuai harapan sebaiknya dibicarakan dengan pasangan legal untuk dicari jalan keluarnya. (Red)
