Beranda Pariwisata Ini Loh Wisata Pantai Cantik di Selatan Banten

Ini Loh Wisata Pantai Cantik di Selatan Banten

Pantai Sawarna di Kabupaten Lebak - foto istimewa liputan6.com

SERANG – Wisata Banten cukup beragam, apalagi pesisirnya, terutama di wilayah Selatan menawarkan deretan pantai-pantai yang indah. Dari mulai Pantai Sawarna hingga Pantai Tanjung Layar yang mempesona. Sudah pernah ke sini?

Awal tahun lalu, saya dan teman-teman kuliah berkesempatan untuk mengunjungi beberapa pantai yang berada di Provinsi Banten. Niat awal keberangkatan kami adalah mengunjungi salah satu pantai yang lokasinya terletak di Banten Barat, yaitu Pantai Tanjung Lesung.

Tapi karena satu dan lain hal, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke panati yang berada di wilayah Banten Selatan. Ya, tujuan kami saat itu adalah Pantai Sawarna!

Saya dan teman-teman berangkat sore hari sekitar pukul 16.00 dari Jatinangor. Sebelum pergi ke Banten, kami menjemput salah satu teman terlebih dahulu yang tinggal di Jakarta Timur dan berangkat menuju Banten sekitar tengah malam.

Kami menggunakan akses tol Serang Barat lalu lanjut melewati daerah Serang, Pandeglang lalu Labuan. Kondisi jalan ke lokasi pantai di Banten ini sudah terbilang bagus. Tetapi ada beberapa wilayah yang penerangannya masih kurang dan cenderung agak sepi dari pemukiman warga.

Destinasi pertama kami adalah Pantai Tanjung Lesung. Setelah melewati perjalanan kurang lebih 4 jam, kami tiba di sana sekitar pukul 5.00 pagi. Tetapi kami baru boleh diizinkan masuk ke area pantai sekitar jam 6 pagi karena Pantai Tanjung Lesung ini berada di kawasan resort.

Harga sewa kamar per-malamnya mulai dari 1.3 juta rupiah, tapi kalau teman-teman traveler hanya ingin bermain di pantai tanpa menginap, cukup dengan membayar tiket masuk seharga Rp 50.000 per orang.

Setelah puas bermain-main di Tanjung Lesung, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Sawarna yang berada di Lebak, Banten Selatan. Kami melewati rute Jalan Raya Panimbang-Cibaliung dan menghabiskan waktu sekitar 3 jam.

Sepanjang jalan, kami disuguhkan dengan berbagai macam pemandangan alam yang pastinya memanjakan mata. Mulai dari pemandangan pesisir pantai, hutan, hingga perbukitan.

1. Sawarna, Banten Rasa Sumba

Setelah masuk kawasan Sawarna, kami langsung disambut dengan beberapa orang yang menuntun kami untuk parkir di daerah sana. Tiket masuk ke area pantai Sawarna ini hanya Rp 5.000/orang. Lumayan agak jauh perbedaannya dengan pantai yang sebelumnya kami datangi.

Di Sawarna, kami memutuskan untuk menyewa homestay yang harganya hanya Rp 200.000 dan dihitung per 24 jam. Untuk view-nya, homestay yang kami sewa langsung menghadap ke pantai dan suasananya itu lho, menurut saya mirip-mirip suasana di Sumba.

Tapi satu hal yang membuat kami kecewa saat itu, ternyata ombak dan angin di sana sedang tidak bersahabat. Niat untuk bermain air di sekitar pantai urung kami lakukan karena keadaan ombak di sana sedang lumayan tinggi.

Sewaktu malam pun kawasan Sawarna mengalami mati lampu hingga beberapa jam di tambah derasnya hujan yang membuat suasana menjadi sedikit menakutkan.

Baru keesokan harinya, kami memutuskan untuk jalan-jalan pagi menyusuri Pantai Sawarna menuju satu pantai lagi, yaitu Pantai Tanjung Layar.

2. Selamat Datang di Tanjung Layar

Untuk menuju Pantai Tanjung Layar dari Sawarna, kami habiskan dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Ada dua alternatif jalan yang bisa dilalui untuk menuju Pantai Tanjung Layar, bisa melalui pemukiman warga atau menyusuri pesisir pantai.

Waktu itu kami memilih untuk melewati pemukiman warga yang ternyata sudah lumayan ramai oleh warung makanan ataupun toko cendramata. Ada satu hal yang menarik saat kami melewati pemukiman warga di sana, yaitu deretan bangunan berwarna biru yang diketahui adalah bangunan Revitalisasi Pasar Daerah Sawarna.

Kegiatan Revitalisasi Pasar Daerah Sawarna ini merupakan hasil kerjasama dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Banten dengan masyarakat di sana.

Selain deretan bangunan yang memiliki warna mencolok dan berbeda dari bangunan lain, bentuk bangunan pun dibuat menyerupai sebuah Leuit. Dalam Bahasa Sunda, Leuit diartikan sebagai lumbung padi atau bangunan yang biasanya digunakan untuk tempat menyimpan gabah.

Di komplek Pasar Daerah Sawarna ini, pembangunan Leuit akan digunakan sebagai pusat kuliner dan pastinya akan menjadi daya tarik wisata bagi daerah Sawarna.

Setelah melewati deretan bangunan Leuit, kami sampai di destinasti terakhir yaitu Pantai Tanjung Layar. Di pantai ini kami disuguhkan dengan pemandangan batu kembar raksasa yang menghadap ke arah laut.

Konon menurut warga sekitar, batu kembar raksasa tersebut adalah bagian layar dari perahu milik Sangkuriang. Hal itu juga yang menginspirasi penamaan pantai ini menjadi Pantai Tanjung Layar.

Jika Traveler ingin mengabadikan momen di sekitar batu kembar, saya sarankan untuk datang sebelum pukul 10.00 pagi. Karena di waktu tersebut, air laut belum naik ke daerah batu kembar sehingga Traveler bisa berfoto atau menikmati pemandangan batu kembar dari dekat.

Jadi apakah Traveler juga tertarik menyusuri keindahan pantai di pesisir Provinsi Banten?. (Red)

Sumber : detik.com

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News