SERANG – Joko Widodo atau Jokowi yang kembali bertarung di Pilpres bersama KH Ma’ruf Amin. Jokowi dianggap punya peluang kembali menang, khususnya di wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pada Pilpres 2014 lalu, mantan gubernur DKI itu berpasangan Jusuf Kalla. Keduanya memenangi Pilpres dengan perolehan suara 71,41 persen atau sebanyak 3.037.026 suara.
Sedangkan pasangan Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraih suara 1.214.857 atau 28,59 persen dengan jumlah pemilih di Sulsel sebanyak 6.317.641 orang. Jumlah suara sah sebanyak 4.251.883 dan suara tidak sah sebanyak 22.732.
Jokowi-JK menang telak di Sulsel.
Pengamat politik Unhas Adi Suryadi Culla menilai, hal itu masih memungkinkan terjadi. Bahkan menurutnya, Pilpres 2014 dianggap lebih berat dari 2019 nanti.
“Peluang tersebut yang dimiliki besar, mulai dari segi sebagai incumbent, kemudian ditambah lagi sumber daya politik yang besar. Padahal saat Pilpres 2014 bukan sebagai incumbent,” katanya seperti yang dilansir oleh fajaronline.co.id, Jumat (17/8/2018) kemarin.
Menurut dia, kurang lebih empat tahun terakhir sebagai presiden tentu memiliki pengaruh. Misalnya berbagai kebijakan yang diambil terhadap masyarakat. “Bedanya Pak Prabowo belum ada investasi politik yang dirasakan banyak orang,” jelasnya.
Namun kata dia, Prabowo saat bersama Hatta Rajasa dengan sekarang bersama Sandiaga Uno juga tidak bisa dianggap remeh. Meski mengingat, sejumlah lembaga survei masih menempatkan Jokowi di posisi teratas saat ini.
“Namun sebenarnya kan tidak bisa itu menjadi acuan keterpilihan pada Pilpres mendatang. Misalnya saja hasil survei sering kali meleset, itu apabila dilihat sejumlah kasus yang terjadi pada pemilihan,” tambahnya.
Sekedar diketahui, Pilpres 2019 mendatang Jokowi dan Prabowo kembali berhadapan. Kini, Jokowi berpasangan Ma’ruf Amin dan Prabowo bersama Sandiaga Uno. (Red)
