Segala pencapaian dalam hidup itu pasti memerlukan proses. Kamu tidak boleh mengharapkan segalanya menjadi serba instan tapi harus melalui proses perjuangan untuk mencapai puncak kemenangan yang didambakan.
Proses inilah yang kemudian membentuk kebiasaan di mana berhasil atau gagalnya kamu sangat bergantung dari kebiasaan-kebiasaan yang kamu sendiri bangun setiap harinya.
Jadi apakah kebiasaan-kebiasaan yang kamu bangun saat ini adalah kebiasaan para pemenang atau justru kebiasaan para pecundang?
Lihat beberapa perbedaannya pada penjelasan yang dilansir IDN Times bawah ini.
1. Orang miskin menghabiskan waktu dengan hiburan tidak penting, sementara orang kaya sibuk dengan kegiatan produktif
Setiap orang memiliki waktu yang sama yakni 24 jam dalam sehari semalam. Namun kenapa pencapaian setiap orang berbeda ? Salah satu alasan utamanya terletak pada masalah penggunaan waktu. Kesusksesan setiap orang tidak di tentukan oleh seberapa banyak waktu yang dia miliki, tapi seberapa produktif orang tersebut dalam menggunakan waktu yang di milikinya tersebut.
Bagaimana kamu menghabiskan kebanyakan waktu yang kamu punya selama ini? Apakah hanya sibuk bermain game online untuk menaikkan ranking, ataukah sibuk membaca buku-buku bermanfaat yang akan memperkaya keilmuanmu?
Apapun yang kamu pilih itu pasti akan membentuk masa depan kamu sendiri. Nasihat kecilnya untuk kita semua, “bijaklah dalam menggunakan waktu selagi masih di berikan kesempatan!”
2. Orang miskin menukar uang dengan waktu, sementara orang kaya menukar uang dengan hasil
Jika saat ini kalian dibayar berdasarkan jam, hari atau bulan, maka kalian patut untuk merasa khawatir. Sadar atau tidak waktu-waktu tersebut adalah pembatas yang membatasi kalian untuk bisa memperoleh penghasilan yang lebih banyak lagi.
Perhatikan para orang-orang kaya seperti Jack Ma, Warren Buffet, atau Sandiaga Uno. Apakah mereka di bayar berdasarkan berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk bekerja ataukah mereka dibayar berdasarkan hasil yang mereka peroleh? Mereka dibayar tidak berdasarkan waktu tapi berdasarkan hasil yang mereka peroleh.
Ada dua tips sederhana yang kita semua patut untuk tiru jika ingin memiliki kebebasan finansial di masa datang. Satu, bangun sebuah bisnis dan mulailah bekerja untuk diri sendiri. Dua, cari pekerjaan yang model pembayarannya berdasarkan sistem bagi hasil.
3. Orang miskin suka menyalahkan orang lain atas kesusahan mereka, sementara orang kaya mengabil tanggung jawab penuh atas kegagalan mereka
Kapan terakhir kali kamu mengalami kesusahan hidup dan siapa yang kamu salahkan pada saat itu? Apakah orang tua, teman, guru, orang kaya, cuaca, nasib, ataukah pemerintah?
Tidak begitu penting apa jawaban yang kamu berikan, yang penting adalah kita semua harus sadar bahwa setiap anak Adam saat mereka telah menginjak usia dewasa maka hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas mereka. Siapa orang itu? Diri mereka sendiri.
Masalah dalam hidup itu pasti akan selalu ada dan masalah tersebut akan tetap berada di sana sampai ada seseorang yang menghilangkannya. Jangan lihat wajah orang tuamu, jangan caci pemerintah, jangan juga kutuk nasibmu sendiri.
Maju dan ambillah tanggung jawab dengan berani, jangan tunggu orang lain. Ini adalah masalahmu jadi kamu pula yang harus mulai mengatasinya. Memang tidak akan mudah tapi ini adalah jalan yang paling benar. Orang kaya memilih jalan ini sementara orang miskin tidak.
4. Orang miskin sangat pandai dalam hal menabung, sementara orang kaya lihai dalam urusan investasi
Tidak ada yang salah dengan menabung, tapi jika kamu ingin memiliki penghasilan yang jauh lebih besar di masa mendatang maka jangan tabung seluruh penghasilan yang kamu punya. Investasikanlah sebagian dari tabungan tersebut agar kamu bisa memiliki tambahan pemasukan tanpa harus menambah waktu kerja yang kamu punya.
Berinvestasi adalah sebuah pilihan yang sangat bijak, makanya tidak heran jika mayoritas orang-orang kaya di dunia melakukannya. Meskipun demikian berinvestasi juga bisa memiliki resiko kehilangan uang, oleh karena itu berinvestasilah dengan benar.
5. Orang miskin merasa tahu segalanya, sementara orang kaya senantiasa haus akan pengetahuan baru
Sebutkan salah satu orang terkaya di dunia yang kamu kenal dan bisa di pastikan bahwa orang tersebut pasti sangat menyenangi buku. Buku adalah teman dekat bagi kebanyakan mereka.
Seorang teman yang tidak hanya menghabiskan waktu kita secara sia-sia, tapi mengisi pikiran dengan cakrawala pengetahuan.
Ia membuat kita berkembang menjadi lebih dewasa dan bijak. Begitulah cara hidup orang-orang kaya, mereka senantiasa membenamkan diri mereka di dalam lautan keilmuan yang seolah tak bertepi. Lalu bagaimana dengan orang miskin?
Orang-orang yang bermental miskin biasanya sudah merasa cukup dengan gelar yang mereka miliki. Kegiatan belajar bagi kebanyakan mereka berhenti tepat setelah hari kelulusan mereka dari sekolah dan perguruan tinggi. Mereka sudah merasa cukup dengan jumlah buku yang mereka telah baca sampai saat ini.
Berapa banyak buku yang telah kamu baca?
Warren Buffett membaca sebanyak 500–1.000 lembar buku setiap harinya saat baru memulai terjun ke dalam dunia investasi. Adapun Bil Gates, dia membaca sebanyak satu buku setiap minggunya atau setara dengan 50 buah buku setiap tahun. Bagaimana dengan kamu ?
6. Orang miskin duduk tenang bersama orang-orang yang juga bermental miskin, sementara orang kaya berlari bersama barisan para pemenang
Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan mempengaruhi kita jauh lebih kuat dari pada apa yang kita sadari. Mereka mempengaruhi cara berfikir, kepercayaan diri, keputusan-keputusan yang kita ambil, dan bahkan juga mood yang kita miliki.
Pepatah lama mengatakan bahwa jika kita berteman dengan panda besi maka kita akan kebagian asapnya, begitupula jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita juga akan kebagian bau harumnya.
Pesan pentingnya sederhana teman-teman, perhatikan dengan siapa kalian berteman karena mereka mempengaruhi kehidupan yang kita miliki. Jika ingin berhasil dalam suatu bidang maka berkumpullah dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan minat yang sama dalam bidang tersebut.
Bergaullah secara baik dengan mereka, maka secara perlahan-lahan kalian akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari komunitas tersebut. Hidup adalah pilihan dan sekali lagi ini adalah pilihan kalian sendiri.
Apakah mempertahankan pertemanan yang merusak lalu selamanya tetap akan rusak atau berpindah komunitas bersama orang-orang yang berjiwa positif yang menguatkan ?
7. Orang miskin menghindari jalan yang sulit, sementara orang kaya memilihnya sebagai sebuah tantangan
Orang sukses itu tumbuh bersama masalah, mereka menguat seiring bertambah sulitnya masalah yang mereka hadapi. Mereka juga sebenarnya adalah orang-orang biasa seperti kebanyakan dari kita.
Mereka hanya sedikit berbeda. Mereka jauh lebih kuat menghadapi tekanan, mereka jauh lebih sabar menerima cobaan, mereka jauh lebih optimis dalam ketidakpastian, dan mereka juga jauh lebih berani menghadapi tantangan.
Mereka adalah orang-orang yang sadar bahwa harta kekayaan dunia ini tidak akan di turunkan kepada mereka layaknya hujan yang turun ke bumi. Mereka sangat sadar bahwa itu pasti akan sangat sulit, tapi kata sulit itu tidak membuat mereka gentar. Mereka adalah kesatria dalam hidup mereka sendiri, mereka hidup dalam aura keberanian.
Kalian tidak bisa membangun Roma dalam semalam, kalian juga tidak bisa meraih kesuksesan yang kalian inginkan hanya dalam sekali langkah. Butuh proses dan perjuangan yang panjang.
Kebiasaan yang saat ini kalian bangun setiap harinya adalah serangkaian tindakan yang akan membentuk kualitas kehidupan kalian di masa depan. Baik atau buruknya tergantung dari bagaimana kalian memilih.
Kalian adalah orang-orang yang cerdas teman-teman, maka berlakulah layaknya orang cerdas. Tinggalkan kebiasaan yang kalian nilai buruk dan gantilah dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih baik. Jika itu kalian lakukan maka kesuksesan hanyalah masalah waktu. (Red)