SERANG – Badan Pusat Statistis (BPS) Provinsi Banten kembali mencatat adanya inflasi sebesar 6,70 persen terjadi pada Februari 2023 di Kota Serang. Inflasi yang terjadi di Kota Serang sebesar 6,70 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 118,64.
Di mana, pada Februari 2023 inflasi month to month (mtm) Kota Serang sebesar 0,42 persen.
Kepala BPS Provinsi Banten, Dodi Herlando menjelaskan, inflasi year on year (yoy) di Kota Serang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 11 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 19,28 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,52 persen.
Lalu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,07 persen, kelompok
perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,63 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,34 persen.
“Kelompok kesehatan sebesar 5,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,26 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,07 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,73 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,63 persen, Sementara itu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan
mengalami deflasi sebesar 0,74 persen,” jelas Dodi, Selasa (1/3/2013).
Dikatakan Dodi, Inflasi month to month (mtm) di Kota Serang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 7 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,17 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen, kelompok transportasi sebesar 0,04 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen.
“Sementara itu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar kurang dari 0,01 persen. Sedangkan kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08 persen,” katanya. (Mir/Red)