Beranda Advertorial Imunisasi Lengkap untuk Cegah KLB PD3I

Imunisasi Lengkap untuk Cegah KLB PD3I

Imunisasi. (ist)

IMUNISASI merupakan cara yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa.

Imunisasi dasar yang lengkap berperan dalam memberi perlindungan anak dari risiko terpapar penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).

Imunisasi lengkap akan meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu hari terpapar penyakit tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Lalu apa saja penyakit yang masuk dalam kategori dapat dicegah dengan cara imunisasi?

Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengungkap, ada berbagai penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, antara lain campak, polio, difteri, tetanus, dan pertusis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya, sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif.

Diperlukan imunisasi berkesinambungan dengan cakupan yang tinggi untuk meminimalisasi terkait potensi munculnya kejadian luar biasa (KLB) terhadap potensi peningkatan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Dinkes Provinsi Banten mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota untuk senantiasa meningkatkan cakupan imunisasi rutin.

Beberapa hal yang juga dapat dilakukan yaitu melakukan kewaspadaan penyebaran PD3I campak, polio, difteri, tetanus, pertusis, dengan meningkatkan kinerja surveilans dan respon terhadap penyakit yang potensial KLB PD3I.

Kemudian meningkatkan koordinasi jejaring surveilans di Puskesmas dengan pelayanan, bidan desa, Posyandu, Pustu, praktek mandiri, dan lintas sektor dan lintas program dalam melakukan deteksi dini dan respon kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

Meningkatkan capaian imunisasi dasar lengkap dengan melakukan sweeping/IMUNISASI KEJAR untuk menyasar anak 09-18 bulan yang belum diimunisasi lengkap.

Melakukan promosi dan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan imunisasi lengkap di Puskesmas.

Selain itu juga mengoptimalkan sistem surveilans berbasis masyarakat sebagai langkah kunci dalam meningkatkan deteksi dini dan penilaian wabah penyakit.

Dalam praktiknya antara lain, menjalin koordinasi antara Posyandu, Kader PKK, Klinik, praktek swasta, pesantren, sekolah, pengobatan tradisional dan lainnya.

Kemudian menyebarluaskan penyakit PD3I, lacak setiap laporan kasus, laporkan setiap kasus dalam waktu 24 jam.

Masyarakat dapat mengamati kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan sekitarnya sesuai dengan gejala penyakit PD3I, untuk selanjutkan melapor ke Puskesmas. (Adv)*

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News