SERANG – Salah satu tantangan dunia perguruan tinggi di Indonesia adalah mengkoneksikan diri dengan dunia global. Semua unsur pendidikan harus mampu memiliki daya saing, tak hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat internasional.
Karena itulah Prodi Ilmu pemerintahan FISIP Untirta menggelar 1st Internasional Culture and Scholarship Festival di kampus Untirta yang diikuti ratusan peserta baik mahasiswa, alumni, dosen dan masyarakat umum.
Kegiatan ini merupakan upaya nyata internasionalisasi kampus, mengenalkan berbagai peluang beasiswa dan budaya internasional kepada para peserta. Hadir dua lembaga pemberi beasiswa, yaitu LPDP diwakili oleh M Try Sutrisno Gaus dan Nufic Nesso – Kerajaan Belanda oleh Indy Hardono. Selain itu diadakan juga sharing session menghadirkan para mantan penerima beasiswa luar negeri yaitu : Yearry Panji (Amerika), Aulia C (Belanda), Ahmad Yani ( Inggris) Dona N Dinata (Australia) dan Abdul Hamid (Jepang). Selain itu dua alumni FISIP Untirta memberikan testimoni via video, yaitu Zahrotul Adawiyah, alumni FISIP Untirta yang sedang studi di ISS Denhaag- Belanda dan Mahpudin penerima beasiswa LPDP.
Abdul Hamid, Kaprodi Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta yang juga Calon Dekan Termuda FISIP Untirta dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan terobosan sebagai pegungkit Untirta untuk berkiprah di tingkat internasional.
“Alumni Untirta terbukti bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional. Kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk mendorong potensi mereka lebih berkembang lagi. Kita harapkan dalam beberapa tahun jumlah alumni yang studi ke jenjang S2 atau S3 dalam maupun luar negeri bisa bertambah banyak,” ujarnya, Jumat (25/10/2019).
Dr. Fatah Sulaiman, Rektor Untirta dalam sambutannya menyambut baik hal tersebut Menurutnya, kegiatan ini merupakan terobosan yang harus diapresiasi, didukung dan ditingkatkan.
“Dalam beberapa tahun ke depan Untirta harus bisa menyamai Universitas Indonesia. Program semacam Internasional Culture and Scholarship Festival in sesuai dengan Visi Untirta yaitu mewujudkan Integrated Smart and Green Campus menuju Universitas Terkemuka di Tingkat ASEAN,” tegasnya.
Sebelumnya, dalam kegiatan ICDESA yang diselenggarakan Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta pada bulan September, Rektor Untirta juga menandatangani MoU dengan Center for Southeast Asian Studies Kyoto Univeristy dan dengan Institute for Southeast Asian Studies Chon Buk University.
Pemilihan Dekan
Agenda suksesi kepemimpinan di Untirta memang bergulir terus. Dalam waktu dekat akan diadakan pemilihan Wakil Rektor dan Dekan di tingkat fakultas.
Anis Fuad, M.SI, Kepala Pusat Data, Informasi dan Layanan Smart Campus Untirta menambahkan bahwa bisi rektor harus didukung oleh pimpinan di tingkat fakultas. “Butuh E Leadership yang kuat untuk menerjemahkan visi-misi Rektor di tingkat gakultas. Era sudah berubah, harus muncul pemimpin millenial yang visioner dan memiliki jejaring internasional yang bisa berlari bersama Rektor untuk tercapainya internasionalisasi kampus,” tegasnya.
Abdul Hamid, Ph.D merupakan dosen FISIP Untirta asal Pandeglang yang mendapatkan gelar doktor dari Jepang dan sekarang menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia wilayah Banten. Jejaknya di dunia akademik cukup panjang, menulis di berbagai jurnal internasional bereputasi, pernah menjadi Dosen di Prodi Ilmu Politik UI dan juga pernah menjadi Visiting Researcher di CSEAS Kyoto University Jepang. Calon lainnya adalah Dr. Ismanto dan Prof. Ahmad Sihabudin. (ink/red)