Beranda Bisnis IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi

IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi

Ilustrasi - foto istimewa Katadata

JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukan taji dengan menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (15/4/2024). IHSG menguat di level 6.444.

Mengutip data RTI Business, pada pukul 09.02 WIB IHSG masih melanjutkan penguatannya sebesar 65,1 poin at 1,02 persen menjadi ke level 6.433.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, sebanyak 708,09 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp758,51 miliar, serta frekuensi sebanyak 65,7 ribu kali.

Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 244 saham bergerak naik, sedangkan 112 saham mengalami penurunan, dan 188 saham tidak mengalami pergerakan.

Proyeksi Hari Ini

IHSG pada Selasa (15/4/2025) ini diproyeksikan akan terkoreksi setelah menguat tajam pada perdagangan kemarin.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat, pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street Naik, usai Trump Kecualikan Tarif Impor Ponsel dari Tiongkok.

Hal tersebut didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi setelah Presiden AS Donald Trump memberikan kejutan dengan mengecualikan sejumlah perangkat elektronik dari tarif impornya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,78 persen, S&P 500 naik 0,79 persen dan Nasdaq Composite naik 0,64%.

Sementara itu, sentimen positif muncul setelah pemerintah AS melalui Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan merilis pedoman baru pada Jumat malam waktu AS, menyebutkan bahwa smartphone, komputer, semikonduktor, dan sejumlah komponen teknologi lainnya dikecualikan dari tarif ‘resiprokal’ terbaru Trump.

“Namun, pernyataan Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu (13/4), mereka menegaskan bahwa pengecualian ini bersifat sementara,” ujar Fanny dalam riset yang dikutip, Selasa (15/4/2025).

Dia melanjutkan, dalam unggahan di Truth Social, Trump menyebut produk-produk tersebut masih dikenakan ‘Tarif Fentanyl’ sebesar 20 persen, hanya saja dipindahkan ke kategori tarif yang berbeda. Kendati demikian, saham Apple melonjak 2,2 persen dan saham Dell melesat hampir 4 persen menyusul kabar tersebut.

Baca Juga :  Tingkatkan Pendapatan Petani, BI Banten Dukungan Potensi Talas Beneng

Sementara, pasar Asia Pasifik menguat pada Senin (14/3), setelah keputusan Presiden AS Donald Trump menghentikan tarif pada beberapa barang elektronik konsumen. Indeks Jepang Nikkei 225 naik 1,18 persen, dan indeks Topix naik 0,88 persen. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,95 persen, sedangkan Kosdaq naik 1,92 persen. Kemudian, S&P/ASX 200 Australia naik 1,34 persen. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong melesat 2,40 persen. Di daratan China, CSI 300 naik 0,23 persen dan Shanghai Composite naik 0,76 persen.

“Trump mengecualikan tarif smartphone dan komputer serta perangkat dan komponen lain seperti semikonduktor. Namun, Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu (13/4) menyatakan pengecualian tersebut tidak permanen sehingga menimbulkan ketidakpastian,” beber Fanny.

Selain itu, Trump terlibat dalam negosiasi dengan negara-negara termasuk Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang. Pemerintah AS memprioritaskan mitra dagang yang strategis untuk melawan China.

Kendai demikian, IHSG kemarin ditutup naik 1.7 persen, tapi kembali disertai aksi jual asing Rp623 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBNI, GOTO, BBRI dan ITMG.

“IHSG hari ini berpotensi kembali terkoreksi. dengan level Support di rentang 6.200-6.270 dan level resistance di rentang 6.450-6.500,” kata Fanny.

Sementara, riset Pilarmas Investindo Sekuritas berbeda dengan BNI Sekuritas yang memprediksikan IHSG melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Senin, IHSG ditutup menguat sebesar 106,29 poin atau 1,70 persen ke level 6.368. Sektor basic materials (6,02 persen) paling kuatnya naiknya.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 6.160 – 6.530,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.

Sementara, BRI Danareksa Sekuritas mengemukakan bahwa IHSG tengah dama tren bearish, meskipun Perdagangan terakhir, IHSG menguat signifikan sebesar +1,7 persen.

Baca Juga :  Awal Pekan di Akhir Bulan, IHSG Dibuka Merah ke Level 6.552

Dalam risetnya, BRI Danareksa Sekuritas melihat, kekinian IHSG berpotensi untuk menguji area resistance pentingnya pada level 6,421.

“Jika mampu untuk menembus level tersebut, maka terbuka kesempatan lebar untuk melanjutkan penguatan hingga level 6,511,” tulis BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.

Sumber : suara.com

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News