TANGERANG – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Tangerang mengundang Pemuda Bumi Putera Nusantara serta kelompok Seni Budaya, Karang Taruna, dan Akademisi dalam acara “Malam Silaturrahmi dan Refleksi Kemerdekaan RI ke-73” di Aula Pasar Lingkungan, Kelurahan Kunciran Indah, Kota Tangerang.
Dalam memenuhi undangan “Malam Silaturrahmi dan Refleksi Kemerdekaan RI ke-73” oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Tangerang, Pemuda Bumi Putera Nusantara melalui perwakilannya turut serta hadir dalam kegiatan tersebut yang dilaksanakan pada Sabtu, (18/08/2018)
Disampaikan dalam acara bahwa Pemuda Bumi Putera Nusantara (PBPN) mengapresiasi kegiatan yg dilakukan oleh Ahmad Jazuli Abdillah selaku Ketua ICMI Kota Tangerang.
“Kegiatan seperti ini patut diberi apresiasi yg sebesar-besarnya, bukan hanya memeriahkan kemerdekaan dgn hiburan tapi ada makna yg harus tersampaikan kepada masyarakat tentang makna 17 Agustus.” ungkap Putera, Sekjen PBPN melalui pesan tertulis.
Disampaikan juga bahwa 17 Agustus bukan HUT RI, tapi peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia, merdekanya Bangsa Indonesia. Pelurusan makna sejarah ini harus dilakukan agar masyarakat tahu apa itu perbedaan Bangsa dan Negara.
Sehingga masyarakat mengenal betul bahwa mereka adalah Bangsa Indonesia dengan begitu persatuan Bangsa Indonesia lebih kuat, lebih solid dan tidak mudah di adu domba.
Selanjutnya, dipaparkan peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan. “Generasi penerus bangsa harus optimis dengan terus meningkatkan kualitas diri sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin komplek dan teknologi yang semakin maju serta perlu diwaspadai Revolusi Industri 4.0 yang akan terjadi nanti,” ujarnya.
Sebagai penutup, Sekjen PBPN optimis bahwa satu abad kemerdekaan Bangsa Indonesia, NKRI memiliki peluang besar menjadi pusat peradaban dunia di tahun 2045 nanti.
Sementara itu, A Jazuli Abdillah selaku Ketua ICMI Kota Tangerang menyampaikan bahwa acara refleksi kemerdekaan ke 73 ini digelar dalam rangka mengkanal berbagai ide dan gagasan serta kegelisahan anak bangsa terhadap realitas kondisi hari ini, agar mereka tidak liar dan disorientasi terhadap masa depannya.
“Segelap apapun kondisi bangsa ini, tidak boleh hanya mencaci maki kegelapan. Tapi marilah mencoba menyalakan lilin di kegelapan itu. Nah, acara ini merupakan lilin lilin yang kita nyalakan itu. Kita bisa silaturrahim, menjalin persaudaraan, mempererat persatuan dan menumbuhlan kebersamaan antar sesama anak bangsa,” tuturnya.
Kegiatan juga diisi berbagai acara seperti puisi, pantun, ada lagu, syair, orasi, siraman rohani dan ada juga stand up comedy kemerdekaan yang disajikan oleh aktivis ICMI dan Persatuan Seni Betawi serta Dewan Kesenian Tangerang. (Red)