CILEGON – Puluhan guru madrasah di MDTA Al-Khairiyah Purwakarta dan Kebondalem, Kota Cilegon kembali mendapat donasi berupa uang tunai yang disalurkan oleh anggota DPRD Cilegon, Rahmatulloh.
Sebelumnya, pada Sabtu (18/1/2025) lalu, anggota DPRD Cilegon dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut telah menyalurkan bantuan serupa kepada 4 MDTA di Kecamatan Purwakarta.
Rahmatulloh mengatakan, pemberian donasi berupa uang tunai yang berasal dari sejumlah pihak itu merupakan inisiatif darinya lantaran prihatin terhadap nasib guru honorer yang belum menerima upah selama 3 bulan.
“Hari ini ada sekitar 30 orang lebih yang menerima. Ini karena rasa prihatin saya aja karena kondisi pada saat ini honor-honor guru madrasah karena Pemkot Cilegon belum bisa membantu lewat dana hibahnya karena persoalan APBD Cilegon,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Rahmatulloh mengaku, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemkot Cilegon untuk mencari cara agar honor para guru madrasah dan lainnya selama 3 bulan di akhir 2024 lalu dapat terbayarkan seluruhnya.
“Dengan cara apapun, kami sepakat dengan Pemkot melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di mana Pemkot dan Kemenag akan membuat perjanjian baru setiap tahunnya akan menyusun pola itu, yang penting honor guru madrasah bisa dibayarkan,” ujarnya.
Sambil menunggu solusi yang akan diberikan oleh Pemkot dan Kemenag Cilegon, ia masih mengupayakan penggalangan dana kepada sejumlah pihak untuk kembali disalurkan ke madrasah lainnya di Kecamatan Purwakarta.
“Tahap ketiga nanti itu di Karang Tengah dan Pabean sekitar 40 orang. Kita nunggu bantuan yang diberikan oleh donatur. Kita bagikan secara bertahap, mudah-mudahan bisa terbantu semua se Kecamatan Purwakarta,” ucapnya.
“Kalau ada yang terlewat kami mohon maaf karena kemampuan yang terbatas, tapi kita berupaya semaksimal mungkin supaya semua bisa mendapatkan bantuan dengan cara yang baik. Doanya saja,” sambung Rahmatulloh.
Sementara itu, Kepala MDTA Al-Khairiyah Kebondalem Maryatun sangat berterimakasih atas kepedulian dan bantuan yang diberikan oleh para donatur di Cilegon.
“Terimakasih sudah peduli dan membantu madrasah kami. Kami ini kan bukan PNS, tapi murni mengandalkan honor,” ungkapnya.
Ia yang telah mengajar madrasah sejak 1997 silam mengaku sangat terbantu dengan donasi tersebut, meskipun jumlahnya tidak seperti honor yang biasa ia terima.
“Cukup terbantu, cukup terobati sama bantuan ini. Penghasilan guru madrasah kan dari honor, tapi meski 3 bulan itu belum dibayar, kita tetap mengajar,” tutup Maryatun.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo