Beranda Bisnis Hingga Maret 2022, Ekspor Pertanian Asal Banten Meningkat Hingga Rp500 Miliar

Hingga Maret 2022, Ekspor Pertanian Asal Banten Meningkat Hingga Rp500 Miliar

Petugas memeriksa komoditas ekspor pertanian asal Banten - foto istimewa

CILEGON – Komoditas pertanian asal Provinsi Banten terus menunjukan tren peningkatan yang positif, Karantina Pertanian Cilegon kembali fasilitas ekspor terhadap komoditas karet lempengan.

Sebanyak 100,8 ton atau senilai Rp1,4 miliar komoditas asal sub sektor perkebunan ini siap menuju Pakistan. Pelepasan ekspor dilakukan setelah diterbitkan Phytosnitary Certificate sebagai jaminan kesehatan dan keamanan komoditas ini dilakukan di Gudang Penyimpanan PT Na di Kabupaten Lebak.

Kepala Subbagian Tata Usaha Karantina Pertanian Cilegon, Suparmin pihaknya mencatat tren ekspor dengan peningkatan yang cukup signifikan.

“Kedepan pihaknya bakal berkolaborasi dengan para pihak baik para pelaku usaha, karantina pertanian dan instasi terkait lainnya sehingga ekspor dapat terus ditingkatkan,” ujar Suparmin dalam keterangannya, Sabtu (9/4/2022).

Secara rinci Subkoordinator Karantina Tumbuhan, Agusman Jaya menyebutkan ekspor pada periode Januari hingga Maret 2022 sebesar 69.785 ton atau meningkat sebanyak 36,6 % dbandingkan periode sama ditahun 2021 yang hanya mencapai 51.064 ton saja.

“Sedangkan pada nilai rupiah hingga Maret 2022 senilai Rp500 miliar, meningkat cukup signifikan jika dibandingkan periode sama di tahun 2021 senilai Rp320 miliar,” jelas Agusman.

Secara terpisah Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan bahwa peningkatan kinerja ekspor tersebut turut menyumbang program Gratieks Kementerian Pertanian.

Arum optimis kenaikan kinerja ekspor akan terus meningkat hingga akhir tahun 2022. Kegiatan ini merupakan implementasi dari Kempentan Nomor 42 Tahun 2020 tentang Badan Karantina Pertanian sebagai Task Force Gratieks.

Sebagai informasi, pada saat yang sama Presiden RI, Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor komoditas pertanian berupa pinang biji. Dengan total volume 126 ton senilai Rp4,069 milliar. Komoditas unggulan asal sub sektor perkebunan ini menunjukan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan.

Baca Juga :  Perkuat Kolaborasi, Paper.id Gelar Event Sosialisasi Manfaat Kartu Kredit untuk Bisnis dengan Dukungan Visa

Tercatat secara nasional ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp2,85 triliun saja.

Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News