
SERANG – Guna menghindari kerumunan dan menjaga sosial distancing. Roni, penjual timun suri lebih memilih berjualan di tepi jalan raya dari pada di dalam pasar.
Menurutnya berjualan di tepi jalan raya lebih efektif sekaligus mendukung imbauan pemerintah agar menghindari kerumunan. Untuk itu ia tidak mau berisiko menjual di dalam pasar saat pandemik Covid-19.
“Saya enggak mau di pasar, karena kan ramai dan juga banyak pesaing di sana. Makanya saya milih di tepi jalan. Sehingga aman lah dari penyebaran virus Corona,” ucapnya saat ditemui di tepi Jalan Muhammad Yusuf Martadilaga, Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, Sabtu (25/4/2020).
Selain aman, Roni mengatakan harga timun surinya relatif murah. Pembeli bisa mendapatkan 3 buah dengan merogoh kocek Rp10 ribu saja. Ia berjualan tiap hari. Buka mulai pukul sembilan pagi sampai pukul enam sore.
“Ini asli langsung dari Baros, buahnya masih segar dan dijamin manis. harganya mulai dari empat ribu sampai sepuluh ribu per buah. Gimana enaknya pembeli aja,” ucapnya.
Timun Suri merupakan salah satu menu favorit untuk pembuatan takjil saat buka puasa di bulan suci Ramadan. Karena buah yang berbentuk lonjong dengan warna hijau kekuningan ini memiliki tekstur yang lembut juga mengandung banyak air.
Tak jarang, banyak warga berburu membeli buah yang juga dikenal masyarakat Banten dengan sebutan Bonteng ini untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa. (Dhe/Red)