Setiap orang pasti ingin bahagia. Bukan hidup namanya jika tidak membuat manusia belajar dari apa yang terjadi di dalamnya. Mungkin sama halnya dengan rasa sakit, manusia yang ingin sembuh dan bahagia harus mau mengikuti aturan yang ditetapkan dan menjauhi setiap pantangan yang sudah diberikan.
Alasannya bukan sekadar agar tidak kembali terluka, tapi tentu saja agar bisa hidup dengan bahagia. Sederhana saja, namun masih sering terabaikan.
1. Berbicara terlalu banyak
Ya, apa pun yang berlebihan memang tidak baik. Termasuk berbicara tentang topik atau hal yang dirasa tidak memberikan dampak signifikan bagi kita.
Tenang, ini bukan hanya untuk yang ekstrovert–yang memang suka melakukan komunikasi dengan orang lain. Maksudnya berlebihan adalah, membicarakan suatu hal yang tidak memiliki arti atau hanya ingin ada bahasan dalam sebuah percakapan saja. Terlebih saat apa yang diucapkan adalah rekayasa maupun gosip semata.
Tak hanya orang lain yang dirugikan, sebenarnya kita pun rugi. Membuang waktu dan tenaga untuk pembicaraan tidak berbobot. Yang bahkan mungkin bisa menjadi penyebab luka di hati.
2. Berharap terlalu tinggi
Apapun bentuknya berharap berlebihan terlebih terhadap manusia itu tidak baik. Kamu mungkin akan terlena dengan iming-iming, bujuk rayu bahkan sedikit gombalan yang diberikan manusia lain padamu.
Hingga kamu bahagia saat mendengarnya. Seolah kamu memiliki harapan akan apa yang kamu inginkan. Tapi jika hal itu tidak sampai terjadi, bukankah kamu akan mengalami rasa sakit yang cukup dalam? Bertubi-tubi hingga kamu enggan percaya pada manusia. Dan kembali meyakini bahwa hanya Tuhan yang bisa membantumu.
Tenang, sebelum terlambat, tata kembali niatmu. Kepada siapa kamu harusnya mengharapkan dan memasrahkan semua yang kamu inginkan ini. Carilah bahagia bukan dengan bergantung kepada orang lain, tapi kepada Zat yang membuatmu bertahan hingga kini.
3. Mencintai terlalu mudah dan cepat
Mencintai adalah anugerah bagi setiap manusia di muka bumi. Menyukai sejak pandangan pertama, berdebar-debar saat saling menyapa hingga berlanjut tumbuhnya rasa. Tapi tahukah kamu? Atau pernahkah kamu merasa mudah sekali berkata cinta dan memberikan segala isi hatimu pada orang baru?
Beruntung jika apa yang kamu rasa tak bertepuk sebelah tangan. Namun tak menjamin rasa cintamu ini benar-benar perasaan dari hati. Koreksi lebih dulu, pastikan kembali dan yakinkan hatimu jika memang ini perasaan dari hati, bukan sekedar ambisi.
4. Mudah memberikan percaya
Sama dengan mudah mengatakan cinta, jika hatimu sedang berbunga-bunga kamu akan lebih mudah memberikan percaya. Orang lama ataupun baru, kamu tetap harus waspada. Tak hanya tentang amanah, bahkan cerita tentang kejadian kecil di pagi hari tentunya harus penuh perhitungan.
Bukan kamu tak bisa terbuka, kamu hanya mewaspadai hatimu agar tidak terluka. Santai saja. Menemukan seseorang yang bisa benar-benar mendengarmu, tak menghakimimu dan selalu mendukungmu memang tidak mudah. Semua ada waktunya. Sebab cerita tentang hati tak bisa sembarangan kamu jalani.
5. Menyerah terlalu cepat
Jika hidupmu sulit, maka bersyukurlah. Semesta masih rindu dan ingin melihatmu bangkit dari kecewa dan memulai hidup baru dengan penuh wibawa. Kamu mungkin akan sering terjatuh, bangkit lagi, jatuh dan harus tertarih untuk bangkit kembali. Namun semua itu yang akam menempamu menjadi manusia penuh rasa percaya diri.
Menangislah jika kamu merasa ingin menangis. Luapkan apapun yang membuatmu lega dan enggan lagi berpikir untuk menyerah. Hiduplah tanpa rasa menyesal karena melewatkan kesempatanmu untuk kembali mencoba. (Red)
Sumber : IDN Times