SERANG – Setelah sukses menyelenggarakan Writing Camp pada Januari lalu, Komunitas untuk Perubahan Budaya (Kubah Budaya) Banten kembali menghadirkan kegiatan inspiratif bertajuk Kajian Ramadan.
Kegiatan yang digelar setiap pekan selama bulan suci ini, terbuka untuk umum dan menjadi ajang penyambutan bagi anggota baru komunitas.
Dalam nuansa senja yang hangat, para anggota Kubah Budaya berkumpul di Sekretariat Kubah Budaya, Kota Serang, Jumat (14/3/2025), untuk berdiskusi sembari menanti waktu berbuka.
Diskusi hangat tersebut mengangkat tema Pengantar Mo Yan, yang membahas pandangan dan kontribusi penulis kenamaan dalam dunia budaya.
Muhamad Alfaris, salah satu pendiri Kubah Budaya, mengungkapkan kegiatan kajian seperti ini sempat vakum selama tiga tahun terakhir. Namun, kini semangat untuk memperluas wawasan budaya kembali digelorakan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan wawasan tentang kebudayaan. Kami ingin Kubah Budaya semakin hidup dan memberi manfaat bagi anggotanya,” ujar Alfaris.
Lebih dari sekadar diskusi, Kajian Ramadan diharapkan menjadi ruang tumbuh bagi para anggota baru, mendorong mereka untuk lebih aktif dalam berkarya dan berbagi ide.
Widati, salah satu anggota yang juga mahasiswa Untirta, turut menyampaikan antusiasmenya.
“Kegiatan ini seru dan dinamis. Semua yang hadir diajak berdiskusi dan berpartisipasi,” ungkapnya. Ia pun berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, sehingga para peserta bisa lebih terlibat dan menghasilkan karya-karya bermakna dari setiap diskusi.
Penulis : Siti Fatmala/Ade F
Editor: Usman Temposo
 Banten kembali men){kind=link}