KAB. SERANG – Sikin (40), warga Kampung Kolelet, Desa Waringinkurung, Kabupaten Serang, bersama istri dan tiga anaknya telah bertahun-tahun hidup dalam kondisi memprihatinkan di sebuah bilik kecil bertembok spanduk di tepi hutan.
Tempat tinggal sederhana ini bahkan tidak mampu melindungi mereka dari air hujan yang masuk melalui celah-celah besar di dinding dan atap.
Saat ditemui BantenNews.co.id pada Minggu (29/12/2024), Sikin menceritakan bahwa bilik tersebut sudah lama menjadi tempat tinggalnya, bahkan sejak sebelum memiliki anak. Sebagai pekerja serabutan, penghasilannya sangat minim dan tidak menentu, sering kali hanya berkisar Rp10 ribu per hari.
“Kadang saya bekerja di kebun atau membantu tetangga. Hasilnya tidak menentu, tapi rata-rata hanya sepuluh ribu sehari,” ujar Sikin.
Meski hidup serba kekurangan, Sikin mengaku tidak lagi banyak berharap bantuan. Sebelumnya, beberapa lembaga atau pihak terkait sempat melakukan survei terhadap keluarganya, tetapi tidak ada perubahan signifikan yang dirasakannya.
“Banyak yang datang, foto-foto, tanya-tanya, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Jadi saya sudah tidak mau berharap lebih,” katanya.
Bilik yang mereka tempati hanya beralaskan tanah, tanpa perabotan layak. Untuk penerangan, mereka bergantung pada aliran listrik yang disambungkan dari rumah kerabat di sekitar. Sikin mengungkapkan bahwa kehidupan para tetangganya juga tidak jauh berbeda dengan keluarganya.
“Saudara-saudara di sini juga kondisinya sama sulitnya. Dengan penghasilan paling besar Rp50 ribu sehari, bahkan pernah hanya Rp5 ribu, tentu tidak cukup untuk kebutuhan seperti makan, sekolah anak, dan lainnya,” jelasnya.
Meski demikian, Sikin tetap berusaha kuat dan menerima apa yang diberikan kepadanya. “Saya tidak berharap apa-apa, tapi kalau ada yang mau membantu, saya tentu menerimanya,” pungkasnya.
Kisah Sikin dan keluarganya mencerminkan potret kehidupan sebagian warga yang masih bergulat dengan kemiskinan ekstrem. Kondisi ini membutuhkan perhatian nyata dari berbagai pihak agar mereka dapat hidup lebih layak.
Penulis: Mg-Rasyid
Editor: Usman Temposo