Beranda Advertorial Hatrick Penghargaan Provila, Ini Kiat-kiat DP3AKKB Provinsi Banten

Hatrick Penghargaan Provila, Ini Kiat-kiat DP3AKKB Provinsi Banten

Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma'ani Nina (kanan) bersama Ketua LPA Banten Hendry Gunawan (kiri). (Iyus/BantenNews.co.id)

SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten baru-baru ini kembali mendapatkan penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) tahun 2022. Dengan kata lain, Banten secara berturut-turut mendapatkan penghargaan Provila.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Bante, Sitti Ma’ani Nina mengatakan, salah satu kunci keberhasilan mempertahankan Banten sebagai provinsi layak anak adalah melakukan pembinaan, pendampingan dan supervisi terhadap kabupaten/kota. Hal ini agar kebijakan yang berpihak terhadap anak dapat terpenuhi.

“Setidaknya ada 23 indikator dan lima klaster yang harus dipenuhi. Maka dari itu, pendampingan, pembinaan dam supervisi dilakukan untuk mengetahui apakah indikatornya terpenuhi atau tidak. Lalu sistem pembangunan menjamin pemenuhan hak-hak anak secara menyeluruh dan berkelanjutan,” kata Nina, Kamis (28/7/2022).

Nina menjelaskan, kriteria sebuah provinsi menjadi provinsi layak anak adalah seluruh kabupaten/kota sudah mendapatkan predikat kota atau kabupaten layak anak.

“Secara historisnya, pada 2015 baru satu daearh di Banten yang mendapatkan predikat kota layak anak (KLA) yaitu Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dan waktu itu belum dinas (DP3AKKB) belum terbentuk. Dinas ini baru terbentuk di 2017, yang pada saat itu juga ada tiga daerah yaitu Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang dapat predikat KLA,” jelasnya.

“Di 2019 kota menyelenggarakan roadshow ke kabupaten/kota dan alhamdulillah pada 2020 seluruh kabupaten/kota di Banten sudah dapat KLA,” sambungnya.

Lebih lanjut, Nina juga mengungkapkan, pihaknya juga mendorong pembentukan desa/kelurahan peduli anak.

“Kami berharap dari desa atau kelurahan peduli anak, program perlindungan anak yang ada di kabupaten/kota dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.

Menurut Nina, penghargaan Provila merupakan awal dari target nasional yaitu Indonesia layaka anak (Idola).

“Kalau dari timeline, (terget) Idola ini mendorong dunia layak anak. Dan akan dimulai melalui konverensi anak,” ujarnya.

Di sisi lain, peran keluarga sangat penting dalam program tersebut. Hal itu bukan tanpa alasan, dirinya menilai, kepedulian terhadap anak harus dimulai dari ruang lingkup kecil yakni keluarga.

“Jadi apakah keluarga sudah peduli anak atau belum. Makanya harus direncanakan dengan baik. Ini mengapa, KLA, Provila dikejar, karena masa depan anak harus lebih baik dari kita,” pungkasnya. (ADV)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News