LEBAK – Setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax Series, Dex Series, serta Biosolar Non PSO, warga mulai beralih ke pertalite.
Seperti warga di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Warga mengaku kecewa dengan kenaikan BBM.
Sebab, biasanya warga membeli pertamax Rp9. 500 sekarang naik menjadi Rp10.400 atau ada kenaikan Rp900. Warga yang sudah terbiasa memakai partamax untuk kendaraanya, banyak yang beralih membeli BBM jenis pertalite karena jenis BBM ini tidak mengalami kenaikan masih di Rp7.800 per liter.
Rumsinah salah satu warga mengatakan biasanya dirinya membeli pertamax untuk motornya, tapi setelah ada kenaikan terpaksa harus beralih ke pertalite.
“Biasanya saya beli pertamax 15 ribu dan kepakai dua hari, tapi tadi waktu mau ngisi pertamax petugas bilang pertamax naik, ga jadi ngisi, ngisinya sama pertalite saja” kata Rumsinah, Kamis (11/10/2018)
Dirinya menyayangkan pemerintah kembali menaikan harga BBM, terutama jenis pertamax yang naiknya sampai 9 ratus rupiah. Padahal masyarakat banyak yang memakai BBM jenis pertamax untuk bahan bakar kendaraan terutama sepeda motor.
“Kaget juga sih pas tahu pertamax naik lagi, apalagi pemberitahuanya ngedadak begini,” ungkapnya.
Kenaikan juga terjadi pada BBM jenis pertamax turbo yang naik Rp 600 menjadi Rp10.700 per liter, Pertamina Dex naik Rp500 menjadi Rp10.500 per liter dan harga Dexlite naik Rp900 menjadi Rp9.000 per liter. (Ali/Red)