Beranda Pemerintahan Harga Komoditas Pokok Naik, Ini Kata Diskoperindag Pandeglang

Harga Komoditas Pokok Naik, Ini Kata Diskoperindag Pandeglang

Petugas Diskoperindag Kabupaten Pandeglang memantau harga komoditas di salah satu lapak pedagang di Pasar Badak. (Memed/bantennews)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

PANDEGLANG – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pandeglang menyebut kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Pasar Badak Pandeglang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan pasokan barang.

Mereka juga menegaskan, kenaikan harga barang pokok bukan imbas dari Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kabid Perdagangan pada Diskoperindag Pandeglang, Alan mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak awal Desember 2024 kemarin. Namun kenaikan tersebut makin meroket setelah pertengahan Desember 2024 ini.

“Kalau kenaikan sudah dimulai dari awal Desember 2024, beberapa komoditas terjadi kenaikan harga. Kalau pantau kami sekitar seminggu terakhir dari tanggal 11 Desember,” kata Alan, Jumat (20/12/2024).

Berdasarkan hasil petugas pemantau harga di lapangan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya Cabai Merah Keriting dari harga Rp25 ribu naik menjadi Rp45 perkilogram,

Cabai Merah Besar dari Rp35 ribu menjadi Rp42 ribu perkilogram, Cabai Rawit Merah dari harga Rp25 ribu menjadi Rp45 ribu.

Selanjutnya, Bawang Putih Rp42 ribu naik menjadi Rp40 ribu perkilogram, Minyak Goreng Curah dari Rp15 ribu naik jadi Rp17 ribu, Minyak Goreng merk Minyakita dari Rp16 ribu naik jadi Rp17,5 ribu perliter.

Minyak Goreng Kemasan Premium dari Rp18 ribu menjadi Rp19 ribu perliter dan Telur Ayam dari Rp27 ribu menjadi Rp31 ribu perkilogram.

“Kalau produk sayuran seperti cabai dan yang lainnya memang kita bukan produsen yang bahan bakunya dikirim dari luar karena minim pasokan juga lantaran faktor cuaca sehingga panennya terganggu,” jelasnya.

Alan memastikan, kenaikan harga sejumlah komoditas pokok bukan disebabkan momen Nataru. Bahkan, ia menilai Nataru tidak terlalu berpengaruh dalam kenaikan harga ini.

Akan tetapi faktor yang sangat berpengaruh adalah faktor cuaca dan pasokan bahan dari para petani terutama petani yang berada di luar Pandeglang.

Baca Juga :  5 Bangunan di Sumur Pandeglang Rusak Akibat Disapu Angin Puting Beliung 

“Untuk bawang kebanyakan kita ambil dari Brebes karena tidak ada sentra tanaman bawang di Pandeglang. Kalau daging ayam dan telur ayam juga kayaknya pasokan yang berkurang,” jelasnya.

“Kalau terkait kebutuhan masih dalam rentan yang wajar sesuai pantauan petugas di lapangan, jadi dalam artian bukan kekurangan pasokan cuman pasokannya aja yang minim,” sambungnya.

Untuk menekan harga agar tidak terus mengalami kenaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian bagian ketahanan pangan untuk melakukan operasi pasar murah di beberapa titik di Pandeglang sebagai solusi jangka pendek.

“Sebagian kewenangan kami di dinas perdagangan berkaitan juga dengan dinas pertanian bidang ketahanan pangan. Mereka ada juga program gerakan pangan murah yang biasa mereka lakukan, kemarin katanya masih ada dana untuk gerakan pangan murah,” ungkapnya.

“Makanya kemarin mereka menyampaikan untuk mengantisipasi kenaikan harga di Natal dan Tahun Baru mereka akan melakukan gerakan pangan murah,” tambanhnya.

Penulis : Memed
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News