LEBAK– Akibat naiknya harga kedelai, sejumlah perajin tahu di Kabupaten Lebak mengeluhkan omzet yang didapatnya turun drastis.
Soleh, salah seorang pengrajin tahu di Kampung Muhara, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, mengatakan, biasanya dirinya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 300 ribu. Tapi, setelah harga kedelai mengalami kenaikan maksimal pendapatan setiap hari sekitar Rp175 ribu.
“Jelas omzet kami hilang 50 persen akibat naiknya harga kedelai,” kata Soleh saat dihubungi, Kamis (29/9/2022).
Ia menjelaskan, biasanya dalam memproduksi tahu dirinya bisa menghabiskan 80-100 kilogram kedelai, tapi untuk saat ini hanya mampu memproduksi 50 kilogram saja.
“Dalam mengakali kenaikan harga kedelai tersebut, maka kita pun mengsiasatinya dengan cara memperkecil ukuran tahu,” ujarnya.
Ia menambahkan, penurunannya sangat dratis, karena itu tadi imbas BBM naik sehingga menyebabkan kenaikan harga kedelai yang cukup memberatkan kami para pengrajin tahu. Sehingga saat ini juga pendapatan kami menurun drastis.
“Kita terpaksa mengurangi ukuran agar harga tidak naik tapi tetap dapat untung. Karena kalau tidak begitu, ya gulung tikar,” ucapnya. (San/Red)