Beranda Bisnis Harga Jual Gabah di Pandeglang di Bawah Standar Pemerintah

Harga Jual Gabah di Pandeglang di Bawah Standar Pemerintah

Petani merontokan gabah dari batang padi di Patia Pandeglang. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Pemerintah Pusat telah menetapkan acuan yang mengharuskan para pembeli gabah membeli gabah milik petani seharga Rp6.500 per kilogram.

Namun, berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan, di mana harga beli gabah dari petani di bawah harga yang ditetapkan pemerintah.

Hal itu dialami petani di Patia, Kabupaten Pandeglang. Di mana, para pembeli gabah hanya menghargai gabah petani Rp5.600 per kilogram.

Ebi, warga Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Pandeglang, mengaku, pada Maret 2025 harga jual gabah cukup tinggi. Namun di April 2025 ini kembali mengalami penurunan harga.

“Di Maret harga jual gabah milik petani bisa mencapai Rp6.200 per kilogram. Namun untuk bulan ini hanya dihargai sebesar Rp5.600 per kilogram,” kata Ebi kepada BantenNews.co.id, Rabu (9/4/2025).

Ia mengaku, harga tersebut juga masih dipengaruhi oleh jenis dan kualitas gabah milik para petani. Selain itu, cara panen juga sangat memengaruhi harga jual.

Di mana panen dengan menggunakan mesin akan dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan cara panen secara manual.

Namun Ebi mengaku, harga tersebut lebih rendah dari kebijakan pemerintah pusat. Karena yang membeli gabah di daerahnya bukan dari PT melainkan hanya juragan gabah lokal.

“Tergantung jenis gabah dan kualitas, kalau saat ini banyaknya jenis gabah M70, Ciherang dan jenis gabah K32. Kalau panen menggunakan mesin komben itu bisa sampai Rp6.200 tapi kalau manual paling Rp6.000 per kilogram,” ucapnya.

“Karena kalau menggunakan mesin itu hasilnya lebih bagus. Kalau yang bulan ini (April) itu harganya Rp5.500 sampai Rp5.600 karena yang belinya itu juragan kecil yang bisa jual beras keliling,” sambunh Ebi.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, harga jual gabah tahun ini lebih mahal. Kemungkinan besar harga tersebut dipengaruhi oleh kualitas gabah yang sangat baik.

Baca Juga :  PT KNSS Resmi Beroperasi, Hasilkan 480.000 Metrics Ton Per Tahun

“Kalau hasil panen kemarin (Maret) rata-rata kualitasnya bagus. Kemarin saya jual sekitar 4 ton gabah basah. Kalau harga saat ini dibandingkan tahun sebelumnya, menurut saya itu paling tinggi. Karena kalau tahun kemarin paling tinggi harganya Rp5.700 tapi itu tergantung kualitas dan jenis padi,” ungkapnya.

Ia menilai, harga jual gabah tinggi dipengaruhi oleh kualitas gabah petani yang baik bukan dari kebijakan pemerintah pusat.

Sebab, jika kebijakan tersebut berlaku di lapangan maka harga jual tidak akan dibawah harga yang telah ditentukan.

“Kalau menurut saya ini disebabkan oleh kualitas sebab ini yang belinya bukan dari PT tapi dari masyarakat lokal sebab kalau mereka mengikuti harga sesuai anjuran pemerintah mereka juga pasti pengen punya untungnya,” ucapnya.

Seperti diberitakan, Gubernur Banten Andra Soni meminta kepada petani dan Gapoktan untuk melaporkan jika ada pembeli membeli gabah di bawah Rp6.500 per kilogram.

Hal itu disampaikan Andra usai Panen Raya Serentak Di 14 Provinsi Bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara virtual di Desa Pamengkang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Senin (7/4/2025).

“Tolong sampaikan jika kondisi di lapangan berbeda. Sampaikan kepada kami agar fungsi pengawasan dan pembinaan kami bisa maksimalkan,” ujar Andra.

“Tadi juga saya dapat laporan dari Gapoktan bahwasanya harga jual gabah yang diserap oleh Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram,” sambung Andra.

Dikatakan Andra, harga itu harus diterapkan merata di seluruh petani. Kebijakan harga itu harus diketahui oleh seluruh petani, agar tidak ada lagi yang menjual hasil panennya di bawah harga tersebut.

“Kita semua sudah berkomitmen, termasuk Perum Bulog. Bahkan Bulog tidak hanya menerima serapan gabah petani, tetapi juga akan melakukan jemput bola,” ujarnya.

Baca Juga :  Beban Ekonomi Diduga Jadi Motif Pria di Pandeglang Gantung Diri

Penulis : Memed

Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News