LEBAK – Menjelang Ramadan, harga beberapa komoditi di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut tentunya dikeluhkan oleh ibu-ibu.
Meti, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Rangkasbitung mengatakan, jika kenaikan harga cabai dan bumbu dapur lainnya dikarenakan sulitnya pasokan yang terbatas akibat faktor cuaca.
“Sudah beberapa minggu ini harga cabai terus mengalami kenaikan. Kami kesulitan mendapatkan pasokan dari petani, karena hasil panen menurun akibat hujan deras yang terjadi belakangan ini,” kata Meti saat ditemui di lapak dagangannya, Rabu (19/2/2025).
Ia mengungkapkan, saat ini yang mengalami kenaikan tersebut yakni cabai keriting, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, kol, tomat serta yang lainnya juga mengalami kenaikan.
“Dengan kenaikan harga tersebut, tentunya akan mempengaruhi daya beli konsumen. Pasalnya, konsumen akan mengurangi pembeliannya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Yuliani, salah seorang warga menilai, harus ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengendalikan harga cabai. Hal itu agar tidak membebani masyarakat saat menyambut bulan Ramadan.
“Kalau harga terus naik seperti ini, tentu sangat berat bagi kami. Cabai adalah bahan utama dalam masakan sehari-hari, jadi kami berharap ada solusi agar harga bisa stabil kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Yani mengungkapkan, jika kenaikan harga cabai ini masih dalam batas wajar.
Namun, pihaknya akan terus memantau perkembangan harga di pasar dan berkoordinasi dengan distributor untuk menjaga ketersediaan stok.
“Pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga di pasar dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pasokan cabai tetap stabil,” ungkap Yani.
“jika lonjakan harga semakin tinggi, kami akan mengadakan operasi pasar untuk membantu masyarakat mendapatkan cabai dengan harga yang lebih terjangkau,” sambungnya.
Penulis : Sandi Sudrajat
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd