CILEGON – Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi’raj menyampaikan sejumlah pesan kemerdekaannya merujuk pada realitas dan dinamika sosial yang berkembang di tengah masyarakat Kota Cilegon saat ini.
Menurutnya, kendati berada di alam kemerdekaan, namun masyarakat Kota Cilegon belum dapat menikmati kemerdekaan dalam hal pemanfaatan fasilitas, sarana dan prasarana publik yang sejatinya mereka peroleh.
“Kemerdekaan fasilitas di Cilegon sekarang belum dinikmati masyarakat secara utuh. Karena pelayanan dasar saja belum bisa terpenuhi. Seperti banyaknya kondisi jalan yang ajur muk-muk (rusak parah-red) sehingga (disindir) masyarakat dengan ber-selfie ria di jalan rusak hingga mengadakan lomba mancing di jalan rusak,” ujarnya kepada BantenNews.co.id, Rabu (17/8/2022).
Potret maraknya kerusakan kondisi infrastruktur jalan yang merupakan sarana penunjang perekonomian masyarakat menurutnya telah mencoreng wibawa penyelenggara pemerintahan daerah di mata publik, tak terkecuali DPRD yang menjadi bagian penyelenggara pemerintahan itu, lembaga legislatif yang ia pimpin.
“Kok seperti ini, jujur saya malu. Sebagai Ketua DPRD saya tidak tahu harus ngomong apa ke masyarakat, tapi ya ini sudah menjadi risiko jabatan. Sebagai bagian pemangku kebijakan, saya merasa ada tanggungjawab moril atas kerusakan jalan ini. Kenapa ? Karena seorang Ketua DPRD saja tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, saya malu apalagi ketika semua media baik itu lokal hingga nasional memberitakan itu,” katanya.
Diketahui, Isro Mi’raj tak menghadiri Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang dihelat pemerintah daerah di Alun-alun Kota Cilegon pada hari ini. Ia lebih memilih menghadiri upacara yang sama di tingkat Kecamatan Ciwandan, yang pada waktu bersamaan juga dihelat di Stadion Gelora Krakatau Lima Oktober. Isro didaulat membacakan naskah proklamasi.
“Ya kemarin kan sudah hadir di acara tingkat kota (Riung Mungpulung dan Sidang Paripurna Istimewa mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI), nah sekarang saya hadir untuk wilayah saya yang lebih sakral, karena dari kecil saya sudah biasa upacara di sini. Sekarang saya sebagai Ketua DPRD, saya juga ingin merasakan bagaimana kemeriahan upacara di Kecamatan saya. Jadi silakan (Upacara) di Kota berjalan, tapi saya milih di Kecamatan, yah masing-masing saja, kan sama saja upacara juga,” katanya.
(dev/red)
