Beranda Nasional Hadapi Mudik Lebaran, Basarnas Gelar Simulasi SAR di Pelabuhan Merak

Hadapi Mudik Lebaran, Basarnas Gelar Simulasi SAR di Pelabuhan Merak

Personil Basarnas Banten dan sejumlah unsur potensi SAR saat melakukan simulasi penyelamatan korban tenggelam di sekitar Pulau Tempurung, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten pada Minggu (16/4/2023). Simulasi dilakukan sebagai kesiapsiagaan Basarnas Banten dalam menghadapi mudik Lebaran. (Ist)

CILEGON – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas menggelar simulasi penyelamatan korban tenggelam di sekitar Pulau Tempurung, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten pada Minggu (16/4/2023). Kegiatan tersebut dilakukan untuk menghadapi momentum mudik Lebaran 2023.

“Basarnas telah melaksanakan simulasi penanganan kecelakaan yang terjadi di wilayah Pelabuhan Merak. Simulasi ini dimaksudkan sebagai bentuk kesiapsiagaan Basarnas beserta stakeholder terkait baik ASDP, PMI dan unsur potensi SAR lainnya guna mendukung angkutan mudik Lebaran,” ujar Kasubdit Siaga dan Latihan Basarnas, Yopi Haryadi pada Minggu (16/4/2023).

Terdapat dua kasus yang disimulasikan yaitu yang pertama penggunaan alat Aqua Eye dan untuk kasus yang kedua yakni simulasi penanganan korban tenggelam di Pulau Tempurung. Simulasi yang dilakukan merupakan test case kesiapsiagaan Basarnas dalam menghadapi kedaruratan saat Lebaran.

“Sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pencarian dan pertolongan, kamidari Basarnas melakukan simulasi tersebut sebagai bentuk kesiapan dari Basarnas mendukung pelaksanaan Lebaran tahun 2023,” ungkap Yopi.

Skenario kasus pertama berupa penggunaan alat Aqua Eye. Alat tersebut digunakan untuk mendeteksi korban tenggelam.

Cara kerjanya seperti radar atau sonar yang bisa mendeteksi benda hingga kedalaman 50 meter di bawah air. Saat Aqua Eye mendeteksi ada benda atau seseorang yang tenggelam di lokasi tersebut, maka akan muncul tanda silang (x). Namun jika lokasi tenggelam terlihat samar maka akan muncul tanda lingkaran (o).

Sedangkan skenario simulasi kedua yaitu diawali dengan adanya laporan yang diterima oleh Kantor Basarnas Banten terkait korban tenggelam akibat jatuh dari sebuah kapal yang hendak bersandar di Perairan Dermaga X, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.

Usai menerima laporan, Basarnas mengidentifikasi identitas korban serta meminta kronologi dan keterangan waktu, lokasi kejadian hingga saksi dalam peristiwa tersebut. Setelah data terkumpul, selanjutnya Basarnas mengkonfirmasi MOB dan menyiapkan personil serta alut untuk melakukan pencarian korban.

Alut yang digunakan dalam pencarian korban diantaranya drone untuk melakukan pencarian dari jalur udara, Rigid Inflatable Boat (RIB) 01 mencari via jalur air. Kemudian RIB 02 untuk memonitor serta mentransfer korban dari RIB 01 ke KN SAR Tetuka, di dalam kapal ini juga terdapat perlengkapan medis.

Selanjutnya KN SAR Tetuka yang digunakan untuk menerima korban dari RIB 02 ke Dermaga 6 dan dilanjutkan dibawa menggunakan ambulans.

Adapun personil yang terlibat dalam operasi SAR yaitu 4 rescuer dan 2 ABK di dalam RIB 02, 1 pilot drone, 2 orang serta ambulans yang telah menunggu di Dermaga 6, serta seluruh ABK KN SAR Tetuka.

Personil yang berada di RIB 01 dan RIB 02 diturunkan untuk mencari korban di sekitar lokasi jatuhnya korban. Sedangkan KN SAR Tetuka berangkat dari Pelabuhan BBJ dan standby di sekitar Pulau X.

Setelah beberapa saat melakukan pencarian, personil RIB 02 berhasil menemukan korban tak jauh dari lokasi kejadian. Korban kemudian ditransfer menggunakan RIB 02 ke KN SAR Tetuka yang selanjutnya dibawa menuju Dermaga 6 untuk dievakuasi ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans. (Nin/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News